Serangan Rudal dan Artileri Rusia Meningkat di Desa-desa Perbatasan Ukraina

Belakangan ini, serangan rudal dan artileri Rusia meningkat di beberapa daerah perbatasan.

Editor: Vito
ISTIMEWA/Telegram Kepala administrasi militer Luhansk, Serhiy Hayday
Sejumlah petugas mengamati reruntuhan sekaligus mencari korban pasca-pengeboman di Bilohorivka, sebuah desa di wilayah Luhansk, Ukraina, Selasa (17/5). 

TRIBUNJATENG.COM, CHERNIHIV - Rusia terus melanjutkan serangan memasuki hari ke-81 invasi ke Ukraina pada Selasa (17/5).

Pada Selasa pagi, serangan rudal pasukan Kremlin menyasar di wilayah jauh dari garis depan, dan mengakibatkan banyak korban. Kendati demikian, pergerakan pasukan Rusia di lapangan berhasil digagalkan.

Menurut laporan CNN, di wilayah Chernihiv, sebelah utara Kyiv, Vyacheslav Chaus, Kepala administrasi militer, mengatakan, "Rusia menembakkan rudal ke desa Desna pada Selasa pagi. Ada yang tewas dan banyak yang terluka."

Meski demikian, tidak jelas apa yang ditargetkan Rusia dari serangan tersebut, Chaus juga tidak memberikan rincian lebih lanjut.

Wilayah Desna berjarak sekitar 64 kilometer dari perbatasan dengan Belarus. Belakangan ini, serangan rudal dan artileri Rusia meningkat di beberapa daerah perbatasan.

Di wilayah Sumy di timur laut, Staf Umum militer Ukraina mengatakan pada Selasa, bahwa Rusia telah menembakkan artileri melintasi perbatasan.

Kepada administrasi militer wilayah Sumy, Dmytro Zhyvytskyy menuturkan, kelompok sabotase dan pengintaian Rusia telah mencoba melintasi perbatasan.

"Ada pertempuran yang sangat serius. Mortar, peluncur granat, senjata kecil digunakan," katanya.

Rusia juga melaporkan pertukaran serangan di wilayah tersebut.

Gubernur wilayah Kursk, Rusia, Roman Starovoit menyatakan, pada Selasa pagi senjata kaliber besar ditembakkan ke desa perbatasan dan beberapa rumah rusak.

Menurut dia, tidak ada korban dan penjaga perbatasan Ukraina telah membalas.

Di sepanjang garis depan di Luhansk dan Donetsk, Ukraina melaporkan upaya berkelanjutan pasukan Rusia untuk maju di beberapa daerah, tetapi semua klaim ditolak.

Staf Umum mengatakan, di daerah yang diperebutkan di sekitar Severodonetsk, Oblast Luhansk, Rusia telah menyerang wilayah Syrotne, tetapi "menderita kerugian selama pertempuran dan menarik pasukannya." Tetapi tembakan artileri dan serangan udara terus berlanjut.

Kepala administrasi militer Luhansk, Serhii Hayday mengungkapkan, Rusia menyerang dua gedung rumah sakit dan fasilitas produksi di Severodonetsk, dan ada juga serangan udara di daerah Popasna.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved