Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Penjualan Bakso Sampai Merosot Terimbas Penyakit Mulut dan Kuku Sapi: Sepi pembeli

Pedagang bakso kini dihadapkan kekhawatiran baru terkait dengan adanya isu penyakit mulut dan kuku (PMK) pada sapi.

Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: Daniel Ari Purnomo
Tribun Jateng/Hanes Walda
Penjual masker di pinggir Jalan Pattimura Salatiga, Rabu (18/5/2022). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Seusai mengeluhkan lonjakan harga daging beberapa waktu lalu, pedagang bakso kini dihadapkan kekhawatiran baru terkait dengan adanya isu penyakit mulut dan kuku (PMK) pada sapi.

Pasalnya setelah mencuat, penjualan bakso turut terpengaruh.

"Pembeli mulai mereda karena yang punya uang sudah kembali ke kota besar untuk bekerja dan seterusnya, otomatis konsumen berkurang.

Ditambah lagi isu penyakit mulut dan kuku ini sedikit banyak memberi pengaruh karena sebagian masyarakat tidak tahu persis tentang penyakit PMK," kata Ketua Asosiasi Pedagang Mie dan Bakso (Apmiso) Indonesia Lasiman, Rabu (18/5/2022).

Lasiman melanjutkan, menyebarnya isu PMK tersebut turut menjadi pemicu merosotnya penjualan mie ayam dan bakso.

Disebutkan, daya beli masyarakat terhadap satu kuliner nusantara tersebut kini menyusut hingga 30 persen.

"Sekarang ini sudah merosot, merosotnya tidak tanggung-tanggung - sampai 30 persen," sebutnya.

Sementara itu, Lasiman menambahkan, isu terkait PMK sendiri seperti halnya isu-isu sebelumnya.

Yakni terkait oknum yang mencampurkan dengan kandungan berbahaya seperti daging tikus, boraks, dan formalin.

Untuk itu, Lasiman meminta agar pemerintah segera melakukan antisipasi untuk meredam kekhawatiran masyarakat terhadap penyakit pada hewan tersebut.

"(Isu PMK) ini dampaknya kepada pedagang bakso.

Harapan kami, pemerintah tanggap dan cepat untuk mengantisipasi hal itu," tukasnya. (idy)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved