Berita Duka
UPDATE : Jenazah Achmad Yurianto Akan Dimakamkan Dekat Rumah Duka di Kota Batu
Kemenkes saat ini sedang berduka. Mantan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto meninggal dunia
TRIBUNJATENG.COM, BATU -- Kemenkes saat ini sedang berduka. Mantan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto meninggal dunia, Sabtu (21/5/2022) sekira pukul 18.58 di Malang Jawa Timur.
Jenazah dr Achmad Yurianto tiba di rumah duka pukul 21.18, Sabtu (21/5/2022).
Sebuah ambulans dari Rumah Sakit Syaiful Anwar (RSSA) Kota Malang menghantarkan jenazah mantan Juru Bicara Covid-19 itu ke Kota Batu.
Keluarga besar almarhum berada di rumah saat ambulans datang. Jenazah ditempatkan di ruang tamu. Terdapat sejumlah foto keluarga di dinding ruang tamu.
Sri Yurianti, kakak kandung almarhum mengatakan rencana pemakaman akan dilakukan besok, Minggu (21/5/2022).
Lokasi pemakaman berada dekat dengan rumah, jaraknya sekitar 100 meter.
"Kami makamkan besok di pemakaman dekat rumah," kata Yurianti.
Belum ditentukan pasti jam pemakaman. Pihak keluarga akan berembug terlebih dahulu.
Yurianti mengatakan, kondisi almarhum melemah sejak tiga hari sebelumnya.
Pada Sabtu sore, datang kabar duka. Keluarga mengkhilaskan peristiwa duka ini.
Di tengah keluarga, Yurianto dikenal suka bercanda. Sosoknya selalu riang meski cenderung pendiam.
"Saat Lebaran kemarin kami video call. Beliaunya riang sambil bercanda dengan anak-anaknya yang terpisah," paparnya.
Yurianto meninggal di usia 60. Alumnus SMA 3 Kota Malang ini sempat tinggal di kawasan Ksatrian Kota Malang.
Kemudian berpindah ke Kota Batu karena di Ksatrian adalah rumah dinas yang ditemati orangtuanya.
Yurianto berkarir di dunia militer hingga berpangkat kolonel.
Yuri adalah lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga angkatan tahun 1990.
Ia berkarier sebagai dokter di lingkungan TNI. Terakhir ia menjabat sebagai Ketua Dewan Pengawas BPJS Kesehatan.
Yuri dikenal publik ketika dirinya ditunjuk Menteri Kesehatan Rai, Terawan Agus Putranto sebagai juru bicara penanganan dan kasus Covid-19 di Indonesia.
Mantan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto meninggal dunia, Sabtu (21/5/2022) sekira pukul 18.58 di Malang Jawa Timur.
Kabar duka tersebut pun telah terkonfirmasi melalui Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes, Widyawati.
Sebelum meninggal, Yurianto sempat dirawat di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta karena kanker usus.
Dalam perawatannya, Ketua Dewan Pengawas BPJS Kesehatan itu sempat menjalani kemoterapi.
Nama Achmad Yurianto dikenal publik secara luas, utamanya sejak menjabat sebagai Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19.
Yurianto lahir di Malang, 11 Maret 1962.
Ia merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga angkatan 1990.
Sejak mahasiswa, Yurianto sudah mulai dekat dengan dunia semi militer.
Ia menjadi Komandan Resimen Mahasiswa (Menwa) pada 1986-1988 dan bergabung dengan akademi militer setelah lulus.
Yurianto memulai karier di dunia militer sebagai Perwira Utama Kesehatan Daerah Militer V Brawijaya.
Sempat dipindah tugas ke beberapa daerah di Tanah Air, Yurianto cukup lama menjadi dokter anggota militer.
Karier Yurianto mulai meningkat ketika menjadi Wakil Kepala Rumah Sakit tingkat II Dustira, Cimahi Jawa Barat pada 2006.
Ia juga sempat menjabat sebagai Wakil Kepala Kesehatan Daerah Militer IV Diponegoro Semarang pada 2008.
Lalu Kepala Kesehatan Daerah Militer XI Pattimura Ambon Maluku pada 2009 dan Kepala Dinas Dukungan Kesehatan Operasi Pusat Kesehatan TNI pada 2011.
Karier Yurianto di Kemenkes dimulai pada 2015.
Saat itu, Yurianto diminta Nila Moeloek yang menjabat sebagai Menteri Kesehatan untuk menjabat posisi Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes.
Jabatan itu diemban selama sekira 4 tahun, hingga pada pertengahan 2019 Yurianto dipercaya menjabat Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes.
Selanjutnya, awal pandemi Covid-19 melanda Indonesia, Yurianto ditunjuk sebagai Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19.
Penunjukan itu dilakukan secara resmi pada 3 Maret 2020, sehari setelah Presiden Joko Widodo mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
Sejak saat itulah nama Yurianto dikenal masyarakat luas.
Setiap sore, wajahnya menghiasi layar kaca untuk menyampaikan informasi terbaru mengenai penanganan virus corona di Tanah Air.
Tak lama, Yurianto ditunjuk sebagai Direktur Jenderal P2P Kemenkes.
Ia ditunjuk oleh Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto pada 9 Maret 2020.
Namun, pada 21 Juli 2021 jabatan Yurianto sebagai Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 berakhir.
Saat itu, Presiden Joko Widodo membubarkan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 dan menggantinya dengan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 sehingga terjadi pergantian posisi pada jabatan juru bicara.
Meski demikian, sebagai Dirjen P2P Kemenkes, Yurianto tetap bersinggungan dengan penanganan Covid-19.
Namun, jelang akhir Oktober 2020, Yurianto meninggalkan jabatan Dirjen P2P Kemenkes.
Terhitung sejak 23 Oktober 2020, ia dilantik Menteri Kesehatan Terawan Agus Purwanto sebagai Staf Ahli Menteri Kesehatan Bidang Teknologi Kesehatan dan Globalisasi.
Setelah 4 bulan menjabat menjadi staf ahli menteri, Yurianto didapuk sebagai Ketua Dewan Pengawas BPJS Kesehatan.
Presiden Joko Widodo melantik Achmad Yurianto dilantik di Istana Negara, Jakarta, Senin (22/2/2021) bersama 6 anggota Dewan Pengawas BPJS Kesehatan dan 9 Direktur BPJS Kesehatan.
Penetapan Dewan Pengawas dan Direktur BPJS Kesehatan ini dituangkan dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 37 Tahun 2021.
"Tugas berat tentunya harus segera kami jalankan karena BPJS Kesehatan ini adalah bagian dari upaya pemerintah untuk membangun sistem Kesehatan membangun kesehatan secara nasional," kata Yurianto. (*)
Artikel ini telah tayang di SuryaMalang.com dengan judul Jenazah Achmad Yurianto Tiba di Rumah Duka di Kota Batu
Baca juga: Game Penghasil Uang Isul, Tebak Kata dan Angka Bisa Dapat Saldo DANA
Baca juga: Kronologi Kecelakaan Maut Bus Peziarah Tabrak Sejumlah Kendaraan dan Rumah di Ciamis
juga: Dugaan Dramaturgi Politik dan Elektabilitas PDIP hingga Calon Presiden 2022
Baca juga: Memalukan! Pengendara Motor Plat Merah di Brebes Curi Helm Warga Ternyata Pamong Desa Pakijangan