Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Bantuan Terus Mengalir, Logistik Warga Terdampak Rob Pantura Jateng Aman

Di antara daerah tersebut yakni Kota Tegal, Kabupaten Pemalang, Kota pekalongan, Kabupaten Demak, Kabupaten Kendal, Kabupaten Batang, Kabupaten Pati (

Penulis: iwan Arifianto | Editor: m nur huda
Tribun Jateng/ Rezanda Akbar
Warga Terdampak Banjir di Perumahan Pondok Raden Patah, Desa Sriwulan Sayung terendam, Selasa (24/5/2022) 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Sejumlah daerah pesisir Jawa Tengah terdampak rob sejak Senin (23/5/2022) kemarin.

Di antara daerah tersebut yakni Kota Tegal, Kabupaten Pemalang, Kota pekalongan, Kabupaten Demak, Kabupaten Kendal, Kabupaten Batang, Kabupaten Pati (selangkapnya bisa lihat grafis).

Dinas Sosial Jateng bersama BPBD Jateng memastikan logistik untuk warga terdampak rob aman. Sampai saat ini menurut data Dinas Sosial Provinsi Jateng terdapat 22 ribu warga terdampak yang ada di Kota Semarang dan Kabupaten Demak.

Kepala Dinas Sosial Jateng Harso Susilo mengatakan, pihaknya memastikan logistik untuk warga terdampak banjir di wilayah Pantura Jateng dalam kondisi aman.

"Iya ( pastikan stok logistik aman). Tidak hanya makanan tapi ada selimut, nanti ada pampers. Kita dorong itu juga," kata Harso.

Tidak hanya itu, pihaknya juga menyiapkan peralatan mandiri warga serta peralatan dapur untuk warga terdampak. Pihaknya juga telah mengantisipasi kurangnya logistik dengan mengoptimalkan bantuan yang ada seperti dari Kemensos.

Adapun logistik yang ada ini akan bisa mencukupi kebutuhan warga setidaknya hingga lima hari ke depan. Dinsos juga akan memantau persediaan logistik selama jam.

"Warga terdampak banyak. Sini (Demak) 10 ribu, Kota Semarang 12 ribu orang," sambungnya.

Selain logistik tersebut, Dinsos juga menyediakan konsumsi nasi bungkus untuk warga terdampak. Penyaluran konsumsi tersebut dilakukan tiga kali sehari.

Untuk siang ini tersalurkan hampir 1.200 nasi bungkus kepada korban terdampak banjir di Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jateng, Selasa (24/5).

Mereka membagikan logistik dibantu oleh pihak Taruna Siaga Bencana setempat, Pramuka Peduli, Puskesma Sayung 1, relawan Kalijogo Jeep Community, dan lainnya.

Pantauan di lokasi, tim pembagi logistik menyusuri Desa Sriwulan untuk membagikan nasi bungkus kepada warga yang memilih bertahan di rumah untuk menjaga barangnya. Penanggung jawab Dapur Umum Gatut Rudi Ruliyanto mengatakan, pihaknya telah mendirikan posko dapur umum di halaman Puskesma Sayung 1.

"Kita dari Dinsos Jateng bersama BPBD Jateng merapat di Sayung," kata dia di lokasi dapur umum Pemprov Jateng di Puskesmas Sayung 1 Demak.

Adapun untuk warga yang terdampak mencapai ribuan. Mereka telah menerima nasi bungkus sejak pascakejadian. Pagi hari tadi hingga siang hari ini, pihaknya terus mendistribusikan nasi bungkus.

"Tadi pagi kita sudah membagikan makanan ke warga, makanan yang sudah dimasak. Tahap keduanya (pembagian siang) dilakukan lagi ke warga setempat," lanjutnya.

"Untuk berjalannya logistik ini bisa 2, 3 hari. Tergantung dari pasang-surutnya air yang tidak bisa kami prediksi," ujarnya.

Adapun untuk pendistribusian dilakukan langsung ke rumah warga terdampak. Atau bukan tempat pengungsian mengingat warga bertahan di rumah.

Sementara itu, terjadinya banjir rob yang dikarenakan naiknya air laut dan jebolnya dua tanggul sungai Miyong menyebabkan setidaknya 2000 rumah di Perumahan Pondok Raden Patah, Desa Sriwulan Sayung terendam, Selasa (24/5). Dua tanggul yang jebol tersebut terjadi pada Senin (23/5) malam hari.

Akibatnya, lebih dari 10 ribu warga setempat pergi berbondong-bondong untuk mengungsi ke rumah warga yang lebih tinggi dan tempat ibadah.

Terpantau, ketinggian air mencapai 1,5meter. Untuk itu, Kepala Desa Sriwulan, Zamroni, mengatakan, hingga saat ini, pemerintah desa telah menggelar penanganan darurat bencana banjir rob.

"Kita meminimalisir korban. Kita bangun beberapa dapur umum dan membagikan makanan kepada seluruh warga terdampak," katanya.

Ketua DPRD Demak, Fachrudin Bisri Slamet, meninjau lokasi bencana banjir rob di Desa Sriwulan, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Selasa (24/5) siang.Peninjauan dilakukan di lebih dari 2000 rumah di Perumahan Pondok Raden Patah, Desa Sriwulan, Sayung.

Dengan menaiki perahu karet, Slamet secara langsung menanyakan kebutuhan warga terdampak. Tidak hanya itu, ia juga meninjau lokasi tanggul yang jebol.

"Yang pertama harus kita lakukan dalam penanganan banjir ini adalah mencukupi kebutuhan warga yang terdampak," katanya.

"Selanjutnya kita lakukan perbaikan tanggul yang jebol. Ini kita lakukan agar air yang menggenang dapat kita sedot dan buang ke laut," terangnya.

4.500 Warga Kendal Terdampak Banjir Rob

Selain Kota Semarang dan demak, wilayah pesisir Kabupaten Kendal juga terdampak rob, Selasa (24/5). Air mulai menggenangi perkampungan sejak siang hari, bahkan sebagian wilayah sudah digenangi air laut sejak pagi hari.

Pemerintah Kabupaten Kendal mendata, ada seribu lebih rumah dengan total perkiraan 4.500 jiwa terdampak banjir.

Mereka adalah warga di delapan desa atau kelurahan di beberapa kecamatan. Meliputi, Desa Gempolsewu Kecamatan Rowosari, Desa Kartikajaya, Pidodo Kulon, Wonosari Kecamatan Patebon, Kelurahan Bandengan dan Karangsari Kecamatan Kota Kendal, dan Desa Wonorejo dan Mororejo Kecamatan Kaliwungu.

Bupati Kendal, Dico M Ganinduto menjelaskan, dampak banjir rob terparah terjadi di Kelurahan Karangsari dan Desa Mororejo.

Dari dua desa/kelurahan itu, lebih dari 2.000 warga terdampak.
Meski demikian, pihaknya memastikan bahwa kebutuhan makanan masyarakat tecukupi dengan baik.

"Kami sudah dirikan 8 titik dapur umum di masing-masing lokasi terdampak banjir. Ada warga yang menghendaki bantuan kebutuhan pokok makanan, kami fasilitasi. Yang jelas, kami pastikan tidak ada masyarakat yang terlantar," terangnya usai meninjau beberapa lokasi banjir, Selasa sore.(wan/rad/sam/TRIBUN JATENG CETAK)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved