Berita Pati

Hadiri Halal Bihalal Tim Penggerak PKK, Bupati Pati Haryanto: Momentum Penebus Kesalahan

Bupati Pati hadiri pengajian dalam rangka Halal bihalal TP PKK dengan Dharma Wanita.

Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: sujarwo
Prokompim Setda Kabupaten Pati
Pemberian santunan untuk anak yatim dalam kegiatan Halalbihalal Tim Penggerak (TP) PKK Kabupaten Pati dengan Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Pati dan Jamaah Pengajian Nurun Nisa, Rabu (25/5/2022). 

TRIBUNJATENG.COM, PATI - Bupati Pati Haryanto menghadiri pengajian dalam rangka Halal bihalal Tim Penggerak (TP) PKK Kabupaten Pati dengan Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Pati dan Jamaah Pengajian Nurun Nisa, Rabu (25/5/2022).

Acara yang digelar di Pendopo Kabupaten Pati ini juga dihadiri Wakil Bupati Saiful Arifin, Ketua TP PKK Pati Musus Indarnani, serta Wakil Ketua TP PKK Pati Umamah.

Selain pengajian, halalbihalal kali ini juga diisi kegiatan pemberian santunan untuk anak yatim. 

Santunan diserahkan langsung oleh Bupati Haryanto bersama Ketua TP PKK Pati serta Wakil Bupati Saiful Arifin bersama Wakil Ketua TP PKK.

Bupati Pati Haryanto mengatakan, bulan Syawal yang disemarakkan kegiatan halalbihalal merupakan momentum pengingat dan penebus rasa kekhawatiran apabila memiliki kesalahan terhadap orang lain.

"Yang paling banyak salah, tentu saya. Sebab, sejak awal pandemi Covid-19, saya dengan Pak Wakil Bupati sering banyak dihujat. Misalnya, ada warga yang protes jualan tidak boleh, buka masker tidak boleh, aktivitas juga dibatasi. Namun semua itu demi menyelamatkan masyarakat," ujar dia.

Bupati Haryanto menyebut, setelah hari lebaran, banyak masyarakat yang menggelar kegiatan bernuansa euforia. Misalnya hiburan orkes dangdut maupun organ tunggal.

Ia menegaskan bahwa pihaknya masih menerapkan pembatasan dalam kegiatan semacam itu.

"Kalau organ tunggal masih boleh, karena ada batasan-batasan dan tetap protokol kesehatan. Sebab, hal ini untuk memberikan kesempatan bagi para pelaku seni. Para pelaku seni pun sudah tidak menghujat saya dengan Pak Wakil, karena sudah bisa organ tunggalan, ketoprakan, wayangan, namun masih terbatas," jelas dia.

Haryanto menyebut bahwa sejauh ini pihaknya masih sering dihujat lantaran jalan rusak.

Ia lantas menjelaskan bahwa pemerintah bukan apatis terhadap keluhan masyarakat.

Mengenai kerusakan jalan, ia mengatakan bahwa pemerintah daerah sudah menganggarkan untuk perbaikan. Namun tetap ada proses yang harus dilalui. (*)

 

Sumber: Tribun Jateng
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved