Berita Semarang
Omahe Opa Waterpark Sambut New Normal Lewat Penambahan Fasilitas
Destinasi wisata di Jawa Tengah kini berbenah dalam menyambut new normal.
Penulis: hermawan Endra | Editor: sujarwo
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Destinasi wisata di Jawa Tengah berbenah menyambut new normal.
Salah satunya seperti yang dilakukan Omah'e Opa Waterpark dengan menambah fasilitas baru berupa tempat penginapan cottage.
Owner Omahe Opa dr H Utomo DS, mengatakan sejak resmi beroperasi satu tahun lalu, objek wisata yang berlokasi di Dusun Pakeman RT03/RW02RW02, Desa Sidodadi, Kecamatan Patean Kendal, Jawa Tengah itu harus berhadapan dengan pandemi Covid-19.
"Operasionalnya sudah ada satu tahun, cuma ya itu PPKM, maju-mundur, buka-tutup sesuai dengan aturan main pemerintah, " kata dr H Utomo DS.
Fasilitas baru berupa tempat penginapan ini diharapkan menjadi daya tarik wisatawan. Pada tahap awal dibangun 10 cottage bergaya lumbung khas Palembang. Nantinya jumlah tersebut bisa saja bertambah melihat animo masyarakat.
Kahadiran cottage menambah fasilitas di Omah'e Opa Waterpark. Sebelumnya talah ada beberapa wahana antara lain wisata air, kolam renang semi olimpic, flying fox, hidroponik, bioskop VR, restoran dengan sajian tradisional, dan spot selfie.
dr H Utomo DS, mengatakan akan terus melakukan inovasi dengan menambah fasilitas baru agar wisatawan tidak merasa bosan.
Setiap tahun akan ada wahana anyar mengingat saat ini dari total 17 hektar lahan yang tersedia yang dimanfaatkan masih 30 persen.
"Rencana pengembangan melihat sikon apa yang paling maju dan diminati. Misalnya permainan mungkin ada pelorotan atau yang beda kalau kayak gini terus nanti bosan. Setiap tahun tambah, " ujarnya.
Berbagai event juga digelar untuk menarik wisatawan. Seperti kemarin 22 Mei dilangsungkan aerobic competition pemula, belly dance dan dance fitnes. Selain itu, juga dimeriahkan konser musik dengan bintang tamu Hendra Kumbara.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Sandiaga Salahuddin Uno saat mengisi acara Tribun Forum, menyampaikan bahwa sektor ekonomi kreatif menjadi kekuatan ekonomi baru di Indonesia.
Ekonomi kreatif ini menggantikan ekonomi ekstraktif dengan sumbangsih PDB sebesar Rp 1.135 triliun dan menghidupi 21 juta tenaga kerja serta berkontribusi pada ekspor besar yang sekarang menyentuh angka 21,3 miliar US dolar dengan nilai tambahnya Rp 1240 triliun.
Sandiaga Salahuddin Uno menilai kunci keberhasilan ini adalah di transformasi digital. Kemudian kunci lainnya adalah pengarusutamaan hak kekayaan intelektual (Haki) yang harus terus didorong.
Wakil Ketua DPRD Jateng, Heri Pudyatmoko berharap ada upaya untuk menggenjot sektor pariwisata guna pemulihan ekonomi di Jawa Tengah.
Apalagi dengan adanya kelonggaran kegiatan masyarakat saat penurunan status pandemi, beberapa tempat wisata mulai banyak didatangi masyarakat yang butuh hiburan setelah sekitar dua tahun "dikungkung" akibat pandemi.
Dikatakan, sektor pariwisata diyakini sebagai salah satu sektor strategis yang dapat membantu meningkatkan pemulihan ekonomi nasional. Salah satu wilayah yang memiliki potensi pariwisata sangat besar adalah Provinsi Jawa Tengah.
“Dalam tatanan normal baru untuk hidup berdamai dengan Covid-19, pemerintah meyakini bahwa sektor ekonomi utama yang dapat pulih dengan cepat adalah sektor pariwisata. Sektor pariwisata dinilai memberikan kontribusi langsung terhadap peningkatan perekonomian masyarakat," katanya.
Kepala Dinas Kepemudaan Olah Raga dan Pariwisata (Disporapar) Jawa Tengah, Sinoeng N Rachmadi optimis 2022 ini arus wisatawan asing maupun lokal tumbuh kembali. Terlebih program Gubernur Jawa Tengah, Jogo Plesiran yang membolehkan piknik dengan tetap menjaga protokol kesehatan.

"Lomba foto, video, vlog. hal seperti itu yang masih kita lakukan, promosi digitalisasi. Berkolaborasi dengan media, kreatif dan inovasi menjadi kata kunci. Kekuatan sosial media dalam bentuk narasi promosi publik figur penting upload sesuatu yang bisa dimanfaatkan ke konteks marketing," kata Sinoeng N Rachmadi.
Ia mengungkapkan, kondisi pariwisata di Jawa Tengah nenurun akibat bencana global pandemi covid-19. Jumlah wisatawan mancanegara turun minus 95 persen karena penutupan bandara.Sedangkan untuk pelancong lokal juga mengalami penurunan 7-8 persen dari 57 juta sekarang 30 jutaan.
"Fenomana pandemi ini terjadi pergeseran segmentasi. Jika dulu semua memiliki daya minat sekarang open space natural menjadi destinasi yang paling banyak diminati karena akan meminimalkan faktor resiko penularan covid dan orang lebih leluasa menghindari kerumunan," imbuhnya,
Sinoeng N Rachmadi menambahkan, pihaknya selalu terstimulasi ide gagasan pihak lain. Pemerintah mengeksekusi ide yang muncul tersebut. Berdasarkan data, 47 persen wisata nusantara didominasi mereka yang berusia 40 tahun ke bawah. Sedangkan 93 persen merupakan kaum milenial.
"Dalam menggerakan sektor pariwisata tidak bisa dilakukan seorang diri, kolaborasi penting pentahelic, melakukan pengembangan gerakan besama, seperti misalnya kami juga bekerjasama dengan Organisasi Badan Koordinasi Hompunan Mahasiswa Islam (Badko HMI) Jateng-DIY dan Sapma PP Jateng untuk bersama-sama menghidupkan sektor pariwisata," katanya. (*)