Berita Artis
Agnez Mo Menangis Membaca Curhatan Keluarga Korban Penembakan di Texas: My Heart Hurts
Agnez Mo, penyanyi Indonesia yang tinggal di Amerika merasakan duka atas kejadian brutal yang terjadi di sekolah Texas, Selasa (24/5/2022).
Penulis: Ardianti WS | Editor: galih permadi
TRIBUNJATENG.COM- Agnez Mo, penyanyi Indonesia yang tinggal di Amerika merasakan duka atas kejadian brutal yang terjadi di sekolah Texas, Selasa (24/5/2022).
Peristiwa duka itu terjadi di Rob Elementary School, di kota Uvalde.
Akibat kekejian tersangka, sebanyak 19 anak dan 2 orang dewasa yang merukan guru di sekolah tersebut meninggal dunia.
Pelaku tersebut bernama Salvador Ramos berusia 18 tahun.
Salah satu korban meninggal dunia adalah Eva Mireles, guru di sekolah itu.
Eva Mireles memiliki anak perempuan bernama Adalynn.
Adalynn kini sangat berduka kehilangan ibunya.
“My sweet mommy, I will miss you forever,” tulis Adalynn di akun Twitternya.
Agnez Mo yang membaca curhatan tersebut ikut merasakan kesedihan mendalam.
Tak hanya itu, Adalynn terlihat melampirkan sebuah catatan panjang yang ditujukan kepada sang ibu.
Adalynn mengaku bahwa dia tidak mempunyai kata-kata yang tepat yang bisa menggambarkan perasaannya.
Namun baginya, yang jelas adalah Eva Mireles adalah seorang pahlawan baginya.
“Aku tidak punya kata-kata untuk mendeskripsikan perasaanku saat ini, besok, atau selama sisa hidupku,” ujarnya.
“Mom, kamu adalah pahlawan,” tuturnya.
Melui akun Instagram, @agnezmo, penyanyi berprestasi itu mengunggah curhatan Adalynn.
Tak hanya itu, Agnez Mo juga megunggah wajah 19 anak dan 2 guru yang meninggal.
Agnez Mo bahkan mengaku bahwa dia tidak bisa berhenti menangis tatkala membaca catatan tersebut.
Pelantun lagu Matahariku itu berharap tidak ada lagi tindakan kriminal dan kejam.
"My heart hurts.
As a daughter, I couldn’t stop crying reading this “love” letter she wrote.
I can’t even comprehend nor will i ever pretend to know what she must be feeling by now. This type of heartbreak and pain,
no one should have to endure. And this is just ONE of MANY (TOO MANY) victims. Can we please stop… can we please do better?
“Sebagai seorang anak perempuan, saya tidak dapat berhenti menangis membaca surat ‘cinta’ yang ditulisnya ini. Saya bahkan tidak bisa memahami dan tidak akan pernah berpura-pura tahu apa yang dia rasakan sekarang,” tulis Agnez Mo.
“Jenis patah hati dan rasa sakit, tidak ada yang harus menanggung. Dan ini hanya satu dari banyak (terlalu banyak) korban. Bisakah kita berhenti, bisakah kita berbuat lebih baik?” tulisnya.