Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

LPPM Unnes

Kreativitas Berbasis Ramah Lingkungan dengan Teknik Ecoprint di Kampung Tematik 'Jamrut'

Potensi lingkungan yang ada di sekitar masyarakat perlu dimanfaatkan dengan baik, salah satunya dengan memanfaatkannya sebagai produk layak jual

Editor: abduh imanulhaq
LPPM UNNES
Kerajinan teknik ecoprint di Kelurahan Ngijo, Kec Gunungpati, Kota Semarang 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Tim pengabdian Universitas Negeri Semarang (Unnes) yang diketuai Ratieh Widhiastuti, S.Pd., M.SI, beranggotakan Wisudani Rahmaningtyas S.Pd., M.Pd., Nina Farliana, S.Pd., M.Pd., dan Dwi Endah Kusumaningtias, S.Pd., M.Pd., mengadakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Kampung Tematik Jamrut, Kamis (26/5/2022).

Kampung Jamrut (Jambu dan Jeruk Terpadu) berada di Dukuh Mendak RT 05 RW 02, Kelurahan Ngijo, Kec Gunungpati, Kota Semarang.

Tim ini melihat potensi di area lokasi sentral Kampung Jamrut, yakni terdapat 88 pohon jambu dan 1.006 pohon jeruk yang bermanfaat bagi kesehatan, lingkungan, maupun ekonomi.

Perlu diketahui, kampung tematik merupakan salah satu inovasi Pemerintah Kota Semarang untuk mengatasi permasalahan pemenuhan kebutuhan dasar utamanya pada peningkatan kualitas lingkungan.

Salah satu yang menjadi titik sasaran utama kampung tematik di Kota Semarang adalah mengangkat potensi sosial ekonomi masyarakat setempat melalui pemberdayaan warga.

Ngijo adalah salah satu kelurahan di Kota Semarang yang tidak memiliki sumber daya alam yang bisa dijadikan destinasi wisata.

Sehingga mencoba mengangkat sumber daya yang ada di masyarakat untuk dijadikan urban tourism yaitu dengan membuka kampung tematik Kampung Jamrut (Jambu dan Jeruk Terpadu).

Pngabdian yang didanai Dana DIPA PNBP Unnes tahun 2022 ini dihadiri 20 perempuan warga kampung tematik Jamrut dan sekitarnya.

Berupa kegiatan pembuatan kerajinan berbahan dasar alami berupa kerudung, taplak meja dan masker dengan pewarnaan alami menggunakan teknik ecoprint, menggunakan bahan dasar daun jambu, jeruk dan dedaunan lain.

"Teknik ecoprint merupakan pengembangan dari ecofashion untuk menghasilkan produk fashion yang ramah lingkungan. Ecoprint merupakan salah satu teknik pewarnaan kain yang sedang trend di kalangan pelaku usaha busana dan pengrajin tekstil, memanfaatkan bahan-bahan alami yang mudah diperoleh dan ramah lingkungan sehingga menjadi salah satu peluang usaha yang menjanjikan," jelas Ratieh.

Dia menyebut potensi lingkungan yang ada di sekitar masyarakat perlu dimanfaatkan dengan baik.

Salah satunya dengan memanfaatkannya sebagai produk layak jual, sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.

"Program pelatihan dan pemberdayaan perempuan ini bertujuan meningkatkan keterampilan pengelola Kampung Jamrut Kelurahan Ngijo yang memberikan manfaat ekonomi dan sosial bagi masyarakat dengan memanfaatkan potensi alam yang ada disekitar. Kemudian menumbuhkan kesadaran akan kepedulian lingkungan, meningkatkan pendapatan masyarakat, serta dapat memberikan ide-ide inovatif untuk usaha baru dan peluang kerja,” imbuh Ratieh.

Siti Muhimatul Haliyah, Amd., selaku Lurah Ngijo menyambut luar biasa kegiatan pengabdian yang dilakukan tim Unnes.

“Di masa sekarang, perempuan perlu mengembangkan diri melalui pelatihan untuk mendukung kreativitas, pintar mencari celah untuk menambah keuangan. Salah satunya dengan memanfaatkan sumber daya yang ada di sekitar” ungkap Ibu Muhim, sapaannya, dalam sambutan. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved