Berita Pati
Tumbuhkan IKM Baru, Kemenperin dan Marwan Jafar Gelar Bimtek Wirausaha di 4 Kabupaten di Jateng
240 orang di empat kabupaten, yakni Pati, Rembang, Blora, dan Grobogan, ikuti Bimtek.
Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: sujarwo
Selain itu juga pendirian sentra industri di Batang dan lobi yang dilakukan pemerintah untuk menarik perusahaan besar dunia berinvestasi di Indonesia, di antaranya Tesla.
“Tapi kita tidak usah merasa minder dan sebagainya, justru dengan adanya investor perusahaan besar, kita bisa ikut melayani melalui IKM,” kata politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.
Ia menyebut, kesulitan pengembangan IKM berada di wilayah permodalan. Maka ia meminta para kepala dinas terkait di tiap daerah untuk “mengetuk dunia perbankan”.
“Saya berharap perbankan bisa membantu lebih jauh terhadap keberadaan IKM sehingga lalu-lintas potensi yang dimiliki masing-masing daerah menjadi lebih meluas,” ujar dia.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Pati, Hadi Santosa, berterima kasih pada Marwan dan Kemenperin yang telah memberikan kesempatan bagi warga Pati untuk mengikuti bimtek penumbuhan wirausaha baru.
Hadi menuturkan, Pati punya potensi luar biasa untuk pengembangan IKM-IKM baru. Wilayah yang luas serta penduduk yang banyak menjadi faktor pendukung.
“Sektor industri Pati bisa dibilang baru bangkit. Industri besar baru sedikit, yang terkenal mungkin baru Kacang Garuda dan Dua Kelinci. Tapi potensi banyak. Sekarang sedang berkembang potensi pengolahan ikan. Para investor juga mulai melirik Pati. Misalnya di bidang konveksi. Ini berkah bagi Pati. Namun IKM tetap kami kembangkan, itu komitmen kami,” papar Hadi.
Terkait pengembangan industri, lanjut dia, pemerintah daerah bersama DPRD sedang membahas Raperda Rencana Pembangunan Industri Kabupaten Pati 2022-2042.
“Di sana kami usulkan industri unggulan di Pati, kebanyakan IKM, mulai dari makanan, hasil hutan kayu, logam, pertanian, dan sebagainya,” kata dia.
Hadi juga menegaskan bahwa Disdagperin siap melayani para pelaku IKM baru yang butuh konsultasi atau fasilitasi pemasaran.
“Di Pati potensi pemasaran cukup besar. Ada 160-an toko swalayan, baik yang lokal maupun berjejaring. IKM makanan sudah banyak yang masuk, karena pemilik toko diwajibkan alokasikan 10-15 persen tempat usahanya untuk UMKM dan IKM,” kata dia.
Pemkab Pati sendiri juga punya Plaza Pragolo sebagai saran promosi produk UMKM dan IKM.
“Jika ada yang mau bergabung silakan, ada paguyuban yang bisa pasarkan produk utamanya makanan, kerajinan, batik atau konveksi lainnya, tidak dipungut biaya,” tandas dia.
Sementara, Direktur Industri Kecil dan Menengah (IKM) Logam, Mesin, Elektronika, dan Alat Angkut Kemenperin Dini Hanggandari mengatakan, bimtek penumbuhan wirausahawan baru penting dilakukan, mengingat 2030 nanti Indonesia akan mendapat bonus demografi.
80 Ternak di Pati Terjangkit LSD, Dispertan Gencarkan Vaksinasi |
![]() |
---|
Mantan Wakil Bupati Pimpin Karang Taruna Kabupaten Pati |
![]() |
---|
Kukuhkan Mantan Wakil Bupati Pati Jadi Ketua Karang Taruna, Ini Pesan Pj Bupati Henggar |
![]() |
---|
PTSL 2023, Kabupaten Pati Dapat Kuota 43 Ribu Bidang Tanah, Tersebar di 15 Kecamatan |
![]() |
---|
Angin Puting Beliung Terjang Desa Gulangpongge Pati, Dua Bangunan Porak-poranda Tertimpa Pohon |
![]() |
---|