Dongeng Cerita Rakyat Si Pitung Jagoan dari Betawi
Inilah dongeng Si Pitung Jagoan dari Betawi cerita rakyat yang berasal dari DKI Jakarta.
Penulis: non | Editor: galih permadi
“Pitung, kau telah meresahkan banyak orang dengan kelakuanmu itu.
Untuk itu, kau harus dihukum mati,” kata Schout Heyne.
“Kau tidak keliru? Bukannya kau dan para tuan tanah itu yang meresahkan orang banyak? Aku tidak takut dengan ancamanmu,” jawab si Pitung.
“Huh, sudah mau mati masih sombong juga. Pasukan, tembak dia!” perintah Schout Heyne pada pasukannya.
Pak Piun dan Haji Naipin berteriak memprotes keputusan Schout Heyne.
“Bukankah anakku sudah menyerahkan diri? Mengapa harus dihukum mati?” ratap Pak Piun.
Namun Schout Heyne tak perduli, baginya si Pitung telah mengancam jabatannya.
Suara rentetan peluru pun memecahkan kesunyian, tubuh si Pitung roboh bersimbah darah terkena peluru para prajurit Belanda.
Pak Piun dan Haji Naipin sangat berduka. Mereka membawa pulang jenazah si Pitung kemudian menguburkannya.
Berkat jasa-jasanga, bangak sekali orang yang mengiringi pemakamannga dan mendoakannga.
Meskipun ia telah tiada, si Pitung tetap dikenang sebagai pahlawan bagi rakyat jelata. (*)