Berita Sepak Bola
Satu Alasan Utama Giorgio Chiellini Tinggalkan Juventus, Dikaitkan Timnas Italia dan Piala Dunia
Setelah bungkam terkait dengan keputusannya untuk meninggalkan Juventus, Chiellini akhirnya buka suara dengan membeberkan alasannya cabut.
TRIBUNJATENG.COM, ITALIA - Giorgio Chiellini telah meninggalkan Juventus di akhir musim 2021-2022.
Kepergian bek Juventus tersebut digelar upacara penghormatan seusai laga melawan Lazio pada beberapa waktu lalu.
Tak sedikit yang mengetahui alasan Chiellini meninggalkan Juventus.
Baca juga: Tiga Pemain Ini Jadi Incaran Juventus Musim Depan, Termasuk Pengganti Giorgio Chiellini
Baca juga: Sosok Cristiano Ronaldo di Mata Leonardo Bonucci dan Giorgio Chiellini
Baca juga: Giorgio Chiellini Pensiun Musim Depan, Tinggalkan Juventus Setelah 17 Tahun Mengabdi
Baca juga: Dybala Menangis dan Chiellini Tersenyum Tenang Pisah dengan Juventus, Suporter Teriaki Bos Agnelli
Padahal, dia adalah pemain senior yang membela Juventus sejak 2004.
Selepas pergi, Giorgio Chiellini bersiap untuk bergabung ke klub Major League Soccer, Los Angeles FC.
Keputusan Chiellini untuk cabut dari klub yang telah membesarkan namanya itu menimbulkan serangkaian pertanyaan.
Kini, setelah bungkam terkait dengan keputusannya untuk meninggalkan Juventus, Chiellini akhirnya buka suara dengan membeberkan alasannya cabut dari I Bianconeri.
Dalam penuturan bek berusia 37 tahun itu, kegagalan Timnas Italia lolos ke Piala Dunia 2022 merupakan alasan utamanya pergi dari Juventus.
Padahal, seandainya Italia lolos ke Piala Dunia 2022, eks pemain Fiorentina itu akan tetap melanjutkan sepak terjangnya bersama Juventus setidaknya selama satu tahun.
"Ya, jika Italia lolos ke Piala Dunia 2022, saya akan melanjutkan satu tahun lagi bersama Juventus."
"Karena saya ingin dan mencoba mengubah sejarah saya dengan Piala Dunia, yang tidak pernah menyenangkan," kata Giorgio Chiellini, dinukil dari BolaSport.com, Minggu (5/6/2022).
"Saya berusaha keras, tetapi saya tidak bisa melakukannya."
"Pada 2010 kami tersingkir dengan buruk di grup."
"Pada 2014 kami memiliki awal yang bagus, tetapi kami membuat hidup menjadi sulit bagi diri kami sendiri dengan kehilangan tempat unggulan."
"Karena kami kemudian bermain dalam kondisi yang sangat sulit, dengan perjalanan gila dan jadwal padat."