PMK
PMK Merebak, Polsek Kaliwungu Pasangi Rambu Peringatan
Kandang ternak yang berpotensi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kaliwungu Kabupaten Semarang di pasangi rambu-rambu.
Penulis: Hanes Walda Mufti U | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, SALATIGA – Kandang ternak yang berpotensi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kaliwungu Kabupaten Semarang di pasangi rambu-rambu oleh jajaran Polsek Kaliwungu Polres Semarang.
Pemasangan rambu ini merupakan langkah untuk mengantisipasi dan menekan penularan PMK.
Kapolsek Kaliwungu, Iptu Wardoyo mengatakan bahwa rambu yang dipasang oleh Polsek Kaliwungu yakni spanduk peringatan.
Dalam spanduk tersebut berisi tulisan dilarang masuk kandang hindari penyebaran virus PMK.
“Sebagai peringatan kami pasangi rambu-rambu tersebut di setiap kandang ternak milik warga,” kata Iptu Wardoyo kepada Tribunjateng.com, Senin (6/6/2022).
Penyebaran PMK di Kaliwungu meningkat pasalnya di wilayah tersebut ada 53 ternak yang dinyatakan suspek PMK.
“Hewan ternak yang suspek PMK antara lain 45 sapi dan 8 kambing domba,” jelasnya.
Selain memasang rambu peringatan, pihaknya juga memberi sosialisasi terhadap PMK.
“Selain menjaga kebersihan kandang dengan penyemprotan desinfektan, para peternak juga harus menjaga agar ternak mereka tetap dalam kondisi sehat,” ungkapnya.
Sementara itu, Peternak Sapi, Andang mengaku berterima kasih kepada para petugas dengan adanya pemasangan rambu tersebut.
“Kadang saya lupa kalau kondisi sekarang sedang ada PMK, dengan adanya rambu tersebut bisa terus ingat untuk menjaga kebersihan dan kesehatan ternak saya,” kata Andang.
Andang memiliki empat sapi dengan kondisi sehat.
Menurutnya ternak yang dimiliki Andang selalu melakukan pemeriksaan.
“Pemeriksaan dilakukan secara rutin, sehingga kalau ada gejala bisa langsung diketahui,”
Saat ditemui terpisah, Bupati Semarang, Ngesti Nugraha mengatakan akan mngusulkan kepada Menteri Pertanian RI lewat Gubernur Jawa Tengah untuk menyatakan kondisi saat sebagai kejadian luar biasa.
“Akan kita usulkan bahwa ini sebagai kejadian luar biasa sehingga Pemkab Semarang dapat menggunakan dana tak terduga untuk menanggulangi PMK,” kata Ngesti. (han)