Wawancara Khusus
Rektor UNS Gandeng 32 Universitas di Amerika Tingkatkan SDM
Saya mengajukan konsep lima pilar, yakni profesionalisme dan kesejahteraan SDM, baik dosen, karyawan, maupun tenaga kependidikan, riset, publikasi,...
Penulis: amanda rizqyana | Editor: rustam aji
TRIBUNJATENG.COM - Melanjutkan Tribun Topic bersama Rektor UNS Solo Prof DR Jamal Wiwoho, SH, MHum, ada beberapa inpirasi dan spirit bermanfaat bagi pembaca.
Jamal yang berasal dari keluarga sederhana, 9 bersaudara dan sekolah semua, berkat kesungguhan dan ketekunannya bisa melanjutkan studi hingga menjadi profesor.
Perbincangan dengan host Ruth Novita Lusiani dalam program Tribun Topic, Rektor UNS ini menerangkan perjalanan studi, karier, suka dan duka sebagai pendidik.
Berikut petikan wawancara dalam video Tribun Topic yang telah disadur oleh wartawan Amanda Rizyana:
Benarkah UNS sudah menjadi PTN Berbadan Hukum Pak?
Iya benar sudah PTNBH, dan kami ingin UNS menjadi perguruan tinggi unggul internasional.
Saya mengajukan konsep lima pilar, profesionalisme dan kesejahteraan SDM, baik dosen, karyawan, maupun tenaga kependidikan, riset, publikasi, kelembagaan berkaitan dengan kerja sama, dan birokrasi diperbaiki. Intinya jargon SDM unggul dan utuh.
Bagaimana kemarin UNS menghadapi pandemi?
Selama pandemi kami terapkan 2G yaitu Ganti dan Geser.
Ganti ialah mengubah perkuliahan menjadi tatap maya.
Dalam hal ini tantangan terbesar adalah bagaimana supaya dosen dosen sepuh update melek teknologi.
Selama pandemi, seminar webinar jarak jauh justru biaya lebih murah.
Sudah jalin kerjasama dengan kampus luar negeri Pak?
Sebagai Ketua Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri, bisa terlibat banyak seminar jarak jauh.
Sudah kerjasama dengan 32 universitas di Amerika. Berkat kecanggihan teknologi kami bisa menghadiri rapat di tempat berbeda, Majelis Profesor, Wali Dewan Amanat, dan LTMPT.
Cukup gunakan laptop dan ponsel secara bersamaan.
Apa kabar SNMPTN dan SBMPTN?
Untuk menentukan kelulusan melalui jalur SNMPTN diikuti oleh lebih dari 90 perguruan tinggi negeri se Indonesia.
Bila harus hadir tatap muka butuh dana Rp 2 miliar. Berkat kecanggihan teknologi bisa gratis tanpa biaya.
Maka kita berharap UNS bisa sukses di kancah dunia diakui Webometric, 4ICU, Scimago, dan sebagainya.
Kabarnya punya tower baru?
Iya namanya Tower UNS, Tower Ki Hajar Dewantara diresmikan Presiden Jokowi pada 11 Maret 2022.
Biar program doktor dengan sistem khusus, biaya khusus, pembimbingan khusus bisa selesai.
Tahun ini kita targetkan lulus 118 doktor supaya rasio dosen bergelar doktor meningkat.
Bisa cerita tentang buku Pak?
Dalam setahun kita terbitkan 4 buku. Buku berjudul Bunga Rampai Rektor Perguruan Tinggi di Indonesia ditulis oleh 30 rektor tentang bagaimana para rektor menyiapkan SDM unggul dan utuh di Indonesia.
Kami bersama para Guru Besar Hukum Indonesia menulis buku berjudul Pembauran Hukum di Era Disrupsi.
Buku tersebut merupakan respon atas era perubahan yang begitu cepat, bahwa hari ini akan beda dengan kemarin, lusa mungkin berbeda dengan yang hari ini.
Ada pula buku berjudul Media Massa dalam Genggaman yang merupakan kumpulan 60 tulisan Prof. Jamal yang dimuat di media massa.
Ada pula buku otobiografi berjudul Cahaya dari Lereng Gunung Merapi. Jamal adalah putra Magelang yang berada di lereng Merapi.
Hanya karena pendidikan saya bisa jadi doktor, guru besar, rektor, inspektur jenderal, dan sebagainya walaupun untuk mencapai hal ini tidak gampang, banyak jalan terjal.
Jalan terjal tersebut berhasil ia lalui dengan disiplin yang baik, dengan kekuatan doa, kekuatan kebersamaan, dan tentu saja restu kedua orangtua. (arh)