Berita Pendidikan
Nasib 17 Siswa SMP Muhammadiyah Banguntapan Bantul, Dilarang Ujian Karena Belum Bayar Uang Sekolah
Nasib 17 siswa SMP yang tidak diperbolehkan ujian kini sudah lebih baik. Mereka telah diperbolehkan mengikuti ujian.
TRIBUNJATENG.COM, BANTUL - Nasib 17 siswa SMP yang tidak diperbolehkan ujian kini sudah lebih baik.
Mereka telah diperbolehkan mengikuti ujian setelah Bupati Bantul Abdul Halim Muslih turun tangan.
Sebelumnya diberitakan siswa di SMP Muhammadiyah Banguntapan dilarang ikut ujian karena uang sekolah belum lunas.
Baca juga: Kalender Jawa Hari Ini, Bulan Juni 2022 Tanggal 11 Sabtu Pon
Baca juga: Drama di Balik Kebakaran Rumah 2 Janda di Semarang, Dikira Ada Maling Kotak Amal Musala
Baca juga: Ramalan Zodiak Hari Ini Sabtu 11 Juni 2022, Cancer Saatnya Klarifikasi Masalah
Baca juga: Persis Solo vs PSS Sleman, Arema FC vs PSM Makassar, Simak Jadwal Piala Presiden Hari Ini
Abdul Halim menegaskan, pendidikan anak seharusnya tidak pandang bulu.
"Yang tidak mampu itu orangtuanya, sedangkan anak-anak menurut UUD memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan secara wajar dan layak," katanya, Jumat (10/6/2022).
Halim menambahkan, bagaimanapun kondisi dari orangtua harus bisa dipecahkan.
Jika belum bisa membayar uang masuk ada beberapa cara untuk memecahkannya.
"Kita ada beberapa cara pertama menggunakan donasi dari pihak yang mengumpulkan misalnya Baznas."
"ASN kita telah membayar zakat, dan infak melalui Baznas. Itu bisa untuk membantu orangtua yang kurang mampu," ujar dia.
Ia mengaku sudah memfasilitasi orangtua siswa agar bisa mengikuti ujian, ia berharap kejadian ini tidak kembali berulang.
"Ini sudah kita fasilitasi agar anak itu tetap harus bisa mengikuti ujian jadi, apa yang dilakukan oleh sekolahan ini mudah-mudahan tidak akan terjadi lagi di Kabupaten Bantul," pungkasnya.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Bantul, Isdarmoko membenarkan ada 17 murid SMP Muhammadiyah Banguntapan yang tidak boleh ikut ujian karena belum bayar uang sekolah.
Isdarmoko juga telah bertemu dengan pihak sekolah untuk mendapatkan penjelasan.
Menurut keterangan yang dia dapat, tujuan pelarangan tersebut supaya orangtua tertib administrasi sekolah.
"Terkait ada anak yang tidak boleh ikut ujian di SMP Muhammadiyah Banguntapan, saya langung kontak kepala sekolahnya dan saya konfirmasi memang betul. Itu salah satu upaya dari sekolah agar semua orangtua memenuhi kewajiban," katanya.