Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Upacara Bakar Batu Makan Korban Jiwa di Lanny Jaya Papua, Pemkab Bayar Tanda Damai Rp5 Miliar

Sebagai bentuk permohonan maaf buntut terjadinya konflik masyarakat di Kabupaten Lanny Jaya, Provinsi Papua membayar Rp 5 miliar.

Tribunnews.com/Istimewa
Pemkab Lanny Jaya, Provinsi Papua menyerahkan dana Rp 5 miliar sebagai bentuk permohonan maaf atas tragedi upacara syukur bakar batu dan penjemputan Penjabat Bupati Lanny Jaya, Petrus Makerkwa hingga ada warga yang meninggal dunia. 

TRIBUNJATENG.COM, JAYAPURA – Sebagai bentuk permohonan maaf buntut terjadinya konflik masyarakat di Kabupaten Lanny Jaya, Provinsi Papua membayar Rp 5 miliar.

Konflik sebelumnya terjadi saat acara Barapen (tradisi bakar batu) dalam acara syukuran dan penjemputan Penjabat Bupati Lanny Jaya, Petrus Wakerkwa.

Seorang warga meninggal dunia, belasan lainnya luka ringan serta luka berat .

Baca juga: Seorang Calon Penumpang Pesawat di Batam Kedapatan Simpan 2 Paket Sabu di Duburnya

Penjabat Bupati Lanny Jaya Petrus Wakerkwa sebagai tuan acara menyampaikan permohonan maaf atas peristiwa tersebut.

"Atas terselengaranya kegiatan Pemerintah Kabupaten Lanny Jaya telah memakan korban.

Atas nama pemerintah kami menyampaikan permohonan maaf," ujar Petrus Wakerkwa di depan kedua kelompok, Sabtu (11/6/2022).

Petrus mengatakan, keluarga besar Murib Tabuni, Murib Telengen, Wakerkwa, Wanimbo dan semua elemen masyarakat Lanny Jaya, dia atas nama Pemda Lanny Jaya menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya.

"Dana Rp 5 miliar yang kami berikan ini sebagai bentuk damai.

Bahwa tidak ada lagi perang antar kedua pihak.

Perang sudah selesai kita kembali beraktivitas masing- masing," pintanya.

Ia menambahkan, ke depannya tidak ada lagi konflik hingga menghilangkan nyawa sesama manusia, sesama saudara, dan sesama warga Lanny Jaya.

 
Sebelumnya diberitakan, Otopinus Morip (39) tewas saat terjadi konflik di depan Kantor Bupati Lanny Jaya, Papua, Kamis (9/6/2022) pukul 12.06 WIT.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa Kamal mengatakan, pertikaian dipicu kesalahpahaman saat warga menggelar upacara Bakar Batu.

Acara ini juga disertai ibadah syukur.

Sementara 12 orang lainnya mengalami luka ringan, dua orang luka berat dan satu Honai terbakar.


"Awalnya kedua kelompok atas dan kelompok bawah ini bersama-sama melakukan acara bakar batu, namun terjadi kesalahpahaman sehingga terjadi aksi saling serang menggunakan batu dan kayu," kata Kamal dalam rilis pers yang diterima Tribun-Papua.com, Jumat (10/6/2022).

Aparat gabungan TNI-Polri yang berada di lokasi langsung merespons dengan mengeluarkan tembakan peringatan, untuk menghalau massa yang melancarkan lemparan.

Massa sempat mundur dan keluar dari gerbang Kantor Bupati Lanny Jaya.

Namun aksi saling lempar terus berlanjut hingga ke bundaran depan Hotel Nawi Abua Tiom dan Bank BPD cabang Tiom.

Melihat situasi, Bupati Lanny Jaya Befa Yigibalom dan Kapolres setempat turun ke lokasi untuk menenangkan kedua pihak bertikai.

"Kedua kelompok ini akhirnya tenang setelah dimediasi oleh Kapolres Lanny Jaya, bersama mantan bupati Lanny Jaya dan tokoh agama yang ada di sana," kata Kamal.

Terkini, situasi di Lanny Jaya telah kondusif.

Kedua belah pihak sudah kembali ke kampung masing-masing.

Penyelesaian masalah tersebut digelar hari ini.

"Empat kaca jendela Hotel Nawi Abua juga pecah dan satu unit kendaraan roda empat milik Kapolsek Makki juga mengalami kerusakan akibat lemparan batu," kata Kamal. (*)

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Tradisi Bakar Batu Menewaskan Seorang Warga, Pemkab Lanny Jaya Papua Bayar Tanda Damai Rp 5 Miliar

Baca juga: Aksi Brutal Begal Surabaya: Gagal Rampas Tas, Tabrak Korban hingga Terjatuh lalu Bawa Kabur Motor

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved