Berita Semarang

Pemkot Semarang Undang Investor Besar-besaran, Beri Kemudahan Perizinan dan Pendampingan

Pemerintah Kota Semarang mengundang para investor untuk berinvestasi besar-besaran di ibu kota Jawa Tengah. Berbagai kemudahan diberikan Pemerintah Ko

Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: m nur huda
tribunjateng/ist
KAWASAN INDUSTRI WIJAYAKUSUMA di Kota Semarang 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pemerintah Kota Semarang mengundang para investor untuk berinvestasi besar-besaran di ibu kota Jawa Tengah. Berbagai kemudahan diberikan Pemerintah Kota Semarang agar investasi yang masuk semakin besar.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Semarang, Widoyono mengatakan, para investor difasilitasi kemudahan berupa perizinan dan pendampingan.

Saat ini, pihaknya juga tengah menyiapkan regulasi insentif bagi para investor. Insentif itu bisa berupa reduksi, substitusi, atau pengurangan pajak retribusi, bahkan hingga penyediaan sarana dan prasarana.

"Kami sedang menyiapkan insentif, belum tahu insentif apa yang nanti kami berikan. Yang pasti, fasilitasi dan pendampingan, misalnya kami support komunikasi dengan pemerintah provinsi atau bahkan pemerintah pusat," terang Widoyono, saat grand opening PT CDS Asia Electronics di Kawasan Industri BSB City Mijen, Senin (13/6).

Widoyono melanjutkan, Pemerintah Kota Semarang juga sedang menyiapkan sistem start up berisi informasi yang bagi para investor misalnya, informasi lahan, pabrik, gudang, atau hal-hal lainnya yang dibutuhkan para investor sehingga mereka lebih mudah mencari kebutuhannya. Di Semarang, ada sekitar tujuh hingga delapan kawasan industri yang bisa digunakan untuk berinvestasi, di antaranya kawasan industri BSB City, Candi, dan Wijaya Kusuma.

Dengan berbagai kemudahan tersebut, dia berharap investasi di Kota Lunpia akan semakin meningkat. Pada 2022 ini, pihaknya menargetkan, investasi masuk ke Kota Semarang sebanyak Rp 24 triliun. Hingga Juni ini, tercatat baru Rp 6 triliun.

"Kemarin dilock mati hampir satu bulan oleh BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal). Ada persoalan sistem. Setelah ini, investasi akan terus berjalan," jelasnya.

Pihaknya pun menyambut baik dibukanya operasional PT CDS Asia Electronics di Kawasan Industri BSB City Mijen. Ini menambah investasi di Kota Semarang. Adapun besaran nilai investasi baru akan muncul setelah laporan kegiatan penanaman modal (LKPM) selama enam bulan.

Menariknya, perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur lampu tersebut menjalin kemitraan dengan UMKM sebagai supplier dan user. Hal itu akan ditindaklanjuti lebih dalam apa saja yang bisa didukung UMKM sehingga pelaku UMKM di Kota Semaranh turut berkembang.

"Jangan semua produksi dari luar. Saya akan tindaklanjuti apa yang bisa disupport UMKM, misalnya tangkai lampu atau pot lampu. Nanti kita cari formatnya," ujarnya.

Dengan semakin banyak investasi yang masuk ke Kota Semarang, Widoyono optimistis pertumbuhan ekonomi di Kota Semarang akan semakin meningkat.

Dia mencatat, pertumbuhan ekonomi di Kota Semarang pada 2019 lalu sebesar 6,86 persen. Kemudian pada 2020 turun akibat pandemi Covid-19 menjadi -1,9 persen. Saat ini, pertumbuhan ekonomi sudah jauh lebih baik yakni 5,8 persen pada 2021.

"Sektor yang menunjang ada di industri, perdagangan dan jasa, dan sektor manufaktur lain," tambahnya.

General Manager PT CDS & Overseas Director Alpan Lighting Products, Fernando Guerrero Serrano menagatakan, sudah berkeliling negara di Asia untuk rencana investasi. Setelah bertemu dengan Pemerintah Indonesia, dia memutuskan berinvestasi karena dinilai menguntungkan dari sisi sumber daya manusia dan suasana politik.

"Kami memilih Semarang karena ada pelabuhan Tanjumg Emas. Kami mengirimkan produk ke US via kapal laut bisa lebih dari 100 kontainer. Jadi, Semarang dinilai strategis karena ada pelabuhan. Harapannya, nanti bisa lebih berkembang," tambah Fernando.

PT CDS Asia Electronics menginvestasikan dananya sebesar 14 juta hingga 15 juta dolar Amerika Serikat dengan target 3.500 tenaga kerja. (eyf/tribun jateng cetak)

Sumber: Tribun Jateng
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved