Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Rumah Duka Siswa MTs Korban Penganiayaan Heboh Saat Kepsek dan Guru Berkunjung: Hati Ibu Dimana?

terlihat pihak keluarga sambil menangis meminta sejumlah wanita berseragam untuk keluar dari rumah BT

Editor: muslimah
Tangkapan layar di Instagram
Viral video yang merekam kehebohan di rumah duka BT siswa yang tewas dianiaya oleh sembilan temannya, diduga gara-gara sikap Kepsek dan guru-guru korban. 

"Beruntung anugrah sempat melarikan, meski begitu sempat dipukul di bagian kepala, hingga mengeluarkan darah di bagian hidung," terang dia.

TRIBUNJATENG.COM - Di media sosial Facebook dan Instagram viral video yang merekam kehebohan di rumah duka siswa Madrasah Tsanawiyah (MTS) Kota Kotamobagu, berinisial BT (13).

Kehebohan tersebut terjadi diduga karena ulah Kepala Sekolah MTS Kotamobagu bersama sejumlah guru.

Berdasarkan narasi yang beredar kedatangan mereka ke rumah BT bukan untuk menyampaikan ungkapan belasungkawa.

Mereka datang hanya untuk memberikan klarifikasi terkait penganiayaan yang menimpa BT di sekolahnya.

Baca juga: Hari Pertama Bekerja, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan Langsung Syok saat Cek Harga Sembako

Baca juga: Tertipu 10 Bulan, NA Dinikahi Sesama Jenis yang Ngaku Dokter Spesialis, Curiga karena Peristiwa Ini

"Ibu Kepsek yang terhormat. Ibu tidak lihat keadaan orang tua korban, kemudian ibu selonong masuk di dalam rumah hanya untuk bilang kalau tidak betul semua yang terjadi.

Ibu bilang tidak ada penganiayaan di sekolah.

Parahnya, posisi saat ibu bilang itu, tepat di depan tempat tidur jenazah dan di depan ibu, papa dan semua keluarga.

Kasihan, hati ibu ada dimana)," keterangan yang ditulis bersama dengan video yang dibagikan.

Pantauan TribunJakarta, berdasarkan video yang viral tersebut terlihat pihak keluarga sambil menangis meminta sejumlah wanita berseragam untuk keluar dari rumah BT.

Salah seorang ibu-ibu bahkan terlihat menarik tangan sosok yang diduga merupakan pihak MTS Kotamobagu.

Sekedar informasi, beberapa hari belakangan media sosial dihebohkan dengan informasi seorang siswa MTS Kota Kotamobagu yang meninggal dunia setelah dianiaya sembilan temannya.

Kapolres Kotamobagu, AKBP Irham Halid mengatakan kasus ini termasuk penganiayaan bukan bullying.

"Jadi ini kasus penganiayaan bukan seperti informasi yang beredar yaitu Bullying," jelasnya Senin (13/6/2022).

Sementara itu Kabid Humas Polda Sulut Kombes Pol Jules Abraham Abast mengatakan, sudah ada 18 orang saksi yang diperiksa setelah kasus ini dilaporkan sejak, Minggu (12/6/2022).

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved