Berita Jakarta
Hari Pertama jadi Menteri Zulhas Langsung Sidak ke Pasar Kaget Semua Bahan Pokok Naik
Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan mengaku, kaget saat melakukan inspeksi pasar di hari pertamanya bertugas.
"Model distribusi minyak goreng curah dengan jeriken itu mudah bocor lalu di-packing dengan kantong plastik itu juga tidak sehat," ucap Zulhas.
Ia tidak menampik adanya kenaikan produksi untuk mengubah minyak goreng curah dengan kemasan sederhana.
Apalagi untung yang diterima pedagang dalam menjual minyak curah tak besar.
Mendag Zulhas memperkirakan setidaknya butuh tambahan biaya sekitar Rp 500 per liter untuk kemasaan sederhana.
"Nah dari mana biaya kemasan itu? Nanti kita pikirkan, kita akan rapat. Kerja ini tidak bisa sehari langsung selesai," kata Zulkifli.
Zulkifli menilai pangkal masalah minyak goreng curah yang tak kunjung usai ada pada proses distribusi.Menurutnya perlu solusi untuk mengatasi masalah-masalah distribusi agar nantinya pasokan stabil dan harga terjangkau diterima masyarakat.
Rencana mengemas minyak goreng curah dengan kemasan sederhana bukan berarti meniadakan minyak curah dengan harga Rp 14 ribu.
"Jadi, bukan dihapus, tapi kita mencoba usaha yang lebih bagus. Mungkin kemarin yang terbaik pakai curah, tapi kan kita dikasih akal, mungkin jalan keluarnya dengan kemasan sederhana," ujarnya.
Sementara itu,dalam akun instagram pribadinya @zul.hasan, dikutip Kompas.com, Kamis (16/6), menyampaikan;
"Buat saya, sebelum rapat-rapat, saat ini justru ini yang penting. Saya dengarkan langsung tadi keluhan pedagang, masyarakat pembeli, harga-harga bahan pokok harus segera kita kendalikan dan cari solusinya. Kasihan rakyat," kata Zulhas usai mengunjungi Pasar Cibubur.
Menurut dia Kementerian Perdagangan harus menjadi yang paling depan mengatur prinsip keadilan dalam perdagangan.
Misalnya seperti mengatur regulasinya supaya adil. Dia juga ingin seluruh pedagang dan pembeli harus jujur, seimbang, saling memberikan maslahat satu sama lain.
Bagi dia, bicara prinsip keadilan perdagangan bukan sekadar berpikir ekonomi, untung-rugi, angka-angka.
Namun juga berbicara bagaimana menghadapi masalah ekonomi, termasuk inflasi yang tinggi.
"Kita mulai dari sini. Saya ingin pedagang pembeli bahagia. Adil. Saling memberikan kebaikan satu sama lain," pungkasnya.(Tribun Network/kps/Reynas Abdila)
Baca juga: Cerianya Ridwan Kamil Hadiri Wisuda Zara Putrinya di SMAN 3 Bandung, Cerita Soal Eril Sahabat Satpam
Baca juga: Kala Reshuffle seperti Bagi-bagi Kue, Benarkah?
Baca juga: OPINI Aji Sofanudin : Agama dan Inovasi
Baca juga: PIALA PRESIDEN : Tiga poin di depan mata sirna kontra PSIS, Ini kata Dewa United