Pekerja Pemilah Sampah Cilacap Dapat BPJS Ketenagakerjaan PT SBI
PT. Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI) Pabrik Cilacap memberikan kartu keanggotaan BPJS Ketenagakerjaan kepada para pekerja pemilah sampah.
Penulis: Pingky Setiyo Anggraeni | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, CILACAP - PT. Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI) Pabrik Cilacap memberikan kartu keanggotaan BPJS Ketenagakerjaan kepada para pekerja pemilah sampah.
Mereka memilah sampah di Fasilitas pengolahan sampah menjadi bahan bakar alternatif atau Refuse-Derived Fuel (RDF) yang berlokasi di Kecamatan Jeruklegi.
Pemberian kartu keanggotaan menjadi bukti para pekerja pemilah sampah telah menjadi anggota Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan yang memiliki hak dan kewajiban yang telah diatur.
Kartu BPJS Ketenagakerjaan diserahkan oleh Community Relations Manager SBI Pabrik Cilacap, Dewi Hestyani kepada perwakilan pekerja pemilah sampah. Kamis (16/6/2022).
Camat Jeruklegi, Rosikin dalam sambutanya mengapresiasi terobosan Solusi Bangun Indonesia dalam program CSR kepada masyarakat dengan membagikan kartu BPJS Ketenagakerjaan.
“Ini merupakan stimulan bagi para pekerja dan nantinya para pekerja akan melanjutkan keanggotaannya dengan rutin melakukan pembayaran setiap bulan”, ujar Rosikin sebagaimana dalam rilis. Jumat (17/6/2022).
Community Relations Manager SBI Pabrik Cilacap, Dewi Hestyani menyampaikan bahwa kartu BPJS Ketenagakerjaan diberikan kepada para pekerja pemilah sampah produktif yang berumur diatas 20 tahun.
BPJS Ketenagakerjaan yang diserahkan merupakan BPJS Jaminan kecelakaan kerja dan kematian dengan nilai iuran sekitar 16.800 Rupiah per bulan yang akan diberikan selama 3 bulan.
Terselenggaranya program pemberian BPJS ini merupakan bentuk sinergi Solusi Bangun Indonesia, BPJS, Dinas Ketenagakerjaan, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Cilacap, Pemerintah Kecamatan Jeruklegi, serta Paguyuban Pemilah Sampah.
Diketahui fasilitas pengolahan sampah menjadi RDF di Jeruklegi, Cilacap merupakan yang pertama di Indonesia.
Dukungan Pemerintah Kabupaten Cilacap untuk keberlanjutan pengolahan sampah menjadi energi (waste to energy) yang rendah emisi serta terbarukan adalah bukti nyata keberpihakan untuk penggunaan energi yang ramah lingkungan dan terjadinya ekonomi sirkular.
Fasilitas RDF di Jeruklegi ini memiliki kapasitas 120-150 ton sampah segar per hari.
Fasilitas RDF ini menggunakan teknologi bio-drying.
Dimana sampah segar dengan kadar air diatas 50 persen dikeringkan hingga mencapai kadar air 20-25% untuk kemudian bisa dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif.
Ketua Paguyuban Pemilah Sampah RDF, Tumin Maryanto mengatakan Penerima kartu BPJS Ketenagakerjaan berjumlah 127 orang.
"Semuanya merupakan anggota dari paguyuban pemilah sampah di RDF Jeruklegi," kata Maryanto.
Mereka adalah pemilah sampah yang berasal dari sekitar area operasional pengolahan sampah menjadi RDF.