Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Fine Doktor ke-111 dengan IPK 3,98, Disertasi: Model Hybrid Learning dengan Pendekatan Etno-Stem

Fine Reffiane, dosen Pendidikan Profesi Guru (PPG) menjadi doktor ke-111 UPGRIS. 

Penulis: amanda rizqyana | Editor: sujarwo
Dok. Humas UPGRIS
Fine Reffiane, SPd, MPd dosen Pendidikan Profesi Guru (PPG) menjadi doktor ke 111 Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) dan berhasil mempertahankan disertasinya dalam Ujian Terbuka yang diselenggarakan di Universitas Negeri Semarang (Unnes) pada Jumat (17/6/2022) Gedung Pascasarjana Unnes Sampangan Kota Semarang. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Fine Reffiane, SPd, MPd, dosen Pendidikan Profesi Guru (PPG) menjadi doktor ke-

Fine Reffiane, SPd, MPd dosen Pendidikan Profesi Guru (PPG) menjadi doktor ke 111 Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) dan berhasil mempertahankan disertasinya dalam Ujian Terbuka yang diselenggarakan di Universitas Negeri Semarang (Unnes) pada Jumat (17/6/2022) Gedung Pascasarjana Unnes Sampangan Kota Semarang.
Fine Reffiane, SPd, MPd dosen Pendidikan Profesi Guru (PPG) menjadi doktor ke 111 Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) dan berhasil mempertahankan disertasinya dalam Ujian Terbuka yang diselenggarakan di Universitas Negeri Semarang (Unnes) pada Jumat (17/6/2022) Gedung Pascasarjana Unnes Sampangan Kota Semarang. (Dok. Humas UPGRIS)

111 Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) 

Fine berhasil mempertahankan disertasinya dalam ujian terbuka yang diselenggarakan di Universitas Negeri Semarang (Unnes) 
pada Jumat (17/6/2022) Gedung Pascasarjana Unnes Sampangan Kota Semarang.

Ia berhasil meraih IPK 3,98 dengan disertasi berjudul ‘Model Hybrid Learning Dengan Pendekatan Etno-Stem pada Peningkatan Hasil Belajar dan Keterampilan Abad XXI Mahasiswa Kependidikan’. 

Dalam disertasinya, Fine meneliti bagaimana peningkatan keterampilan berpikir kritis, kreativitas, berkomunikasi, bekerjasama dan hasil belajar serta tanggapan mahasiswa pada penerapan Model Hybrid Learning dengan Pendekatan Etno-STEM.

Ia menyampaikan pendekatan Etno-STEM adalah memadukan tema pembelajaran di kelas dengan disesuaikan dengan bidang kajian keilmuan yang sesuai dengan mata kuliah.

"Desain Model Pembelajaran IPA dengan Pendekatan Etno-STEM berbantu hybrid learning untuk meningkatkan keterampilan abad 21," ujarnya.

Dengan raihannya tersebut, Fine menjadi doktor ke 111 di UPGRIS dan bersiap untuk terus memberikan ilmunya kepada mahasiswa.

Rektor UPGRIS, Dr Sri Suciati, MHum memberikan ucapan selamat kepada Fine, M.Pd., atas prestasi yang telah diraih.

Ia berharap ilmu yang diperoleh bisa ditularkan pada mahasiswa dan diterapkan dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi.

"Dengan capaian ilmu yang dimiliki, semoga bisa semakin memberi manfaat pada banyak pihak," ujarnya. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved