Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

Setelah Thailand Legalkan Ganja, Kini Mulai Dijual Eceran Rp 295 Ribu Pergram

Setelah Thailand legalkan ganja, beberapa jenis komoditas itu dijual secara eceran dengan merek Amnesia, Jack Haze, dan Night Nurse dijual terbuka

Editor: m nur huda
ISTIMEWA/Kementerian Kesehatan Masyarakat Thailand
Tanaman ganja dipamerkan dalam festival untuk membagikan 1 juta tanaman ganja gratis di Provinsi Buriram, Thailand, Jumat (10/6) lalu. 

TRIBUNJATEG.COM - Setelah Thailand legalkan ganja, beberapa jenis komoditas itu dijual secara eceran dengan merek Amnesia, Jack Haze, dan Night Nurse dijual terbuka di truk-truk pinggir jalan Bangkok.

Keira Gruttner, seorang pembeli berusia 32 tahun dari Kanada, termasuk di antara turis yang mengantre di truk hijau di surga wisata Khaosan Road, tempat staf menimbang dan mengemas ganja eceran.

"Saya pikir itu mungkin mengundang orang-orang dari negara-negara yang (ganja-Red) tidak legal," katanya, dikutip dari Reuters.

Truk di Bangkok yang populer di kalangan backpacker itu menjual ganja seharga 700 baht (Rp 295.000) per gram. Penjual mengeklaim, ganja dapat memiliki berbagai manfaat, seperti membantu tidur lebih nyenyak atau mengurangi kecemasan.

Pelanggan asing lainnya bernama Kentaro Kajima, menggambarkan pembeliannya sebagai mimpi yang menjadi kenyataan sambil berjoget dengan seorang teman di depan truk.

Ganja legal di Thailand sebagai obat pada 2018. Secara tradisional, ganja biasa dipakai di "Negeri Gajah Putih" untuk menghilangkan rasa sakit dan kelelahan.

Adapun, setelah resmi dilegalkan pada Kamis (9/6) lalu, permintaan bibit ganja oleh warga dalam pameran ganja yang digelar di Distrik Muang, Buri Ram, Thailand sehari setelahnya dilaporkan melebihi jumlah yang disediakan.

Kantor Kesehatan Masyarakat Provinsi Buri Ram melaporkan, beberapa pengunjung pameran "360° Cannabis & Hemp for the People" di Sirkuit Internasional Chang telah menerima bibit ganja gratis, dan lainnya dapat membelinya.

Dalam pameran tersebut, Kementerian Pertanian Thailand dilaporkan telah membagikan sekitar 1.000 bibit ganja, sementara sektor swasta maupun perusahaan masyarakat menjual banyak bibit lainnya.

Dikutip dari Bangkok Post, Senin (13/6), saking banyaknya yang mendaftar di pameran, banyak di antara warga harus rela masuk daftar tunggu untuk bisa mendapatkan bibit ganja gratis di departemen tersebut. Mereka ingin menanam ganja untuk keperluan rumah tangga.

Menurut Kantor Kesehatan Provinsi Buri Ram, pameran itu menarik 66.888 pengunjung dan 218.790 penonton online. Penjualan bibit ganja dan produk terkait bernilai hampir 10 juta baht (sekitar Rp 4,2 miliar) untuk acara tiga hari tersebut.

Kantor Kesehatan Provinsi Buri Ram menyatakan, tidak ada laporan tentang efek samping yang tidak diinginkan di antara konsumen ganja, dan mereka mendidik masyarakat setempat tentang penggunaan ganja yang aman. (Kompas.com/TRIBUN JATENG CETAK)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved