Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

Vladimir Putin Sebut Sanksi Barat Tidak Akan Hancurkan Perekonomian Rusia

Vladimir Putin menyebut bahwa sanksi Barat tidak akan memberikan dampak berarti bagi Rusia.

Alexey NIKOLSKY / SPUTNIK / AFP
Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu (kiri), Presiden Rusia Vladimir Putin (tengah), dan Panglima Angkatan Laut Rusia, Laksamana Nikolai Yevmenov (kanan) menghadiri parade Hari Angkatan Laut di St.Petersburg pada 25 Juli 2021. 

TRIBUNJATENG.COM, MOSCOW – Pihak Barat tengah berupaya menghancurkan sektor perekonomian Rusia dengan melayangkan sejumlah sanksi.

Namun tampaknya belum mampu memukul mundur ekonomi negara pimpinan Vladimir Putin ini.

"Saya mengecam negara-negara yang ingin melemahkan Rusia termasuk Amerika Serikat.

Baca juga: Google Resmi Berhenti Beroperasi di Rusia, Rekening Disita hingga Tak Mampu Bayar Gaji Karyawan

Amerika Serikat menyatakan kemenangan dalam perang dingin dan kemudian menganggap diri mereka sebagai utusan Tuhan sendiri di planet Bumi," kata Vladimir Putin.

Justru melalui pidatonya di Forum Ekonomi Internasional St Petersburg, Vladimir Putin menyebut bahwa sanksi Barat tidak akan memberikan dampak berarti bagi Rusia.

Bahkan ekonomi di negaranya kini masih terbilang stabil meski serangan sanksi Barat terus mencoba meruntuhkan Rusia.

Hal ini dibuktikan dengan adanya penurunan proyeksi pada tingkat inflasi Rusia.

Di mana menurut data yang dilansir dari The Hindu, tingkat inflasi Rusia saat ini hanya sebesar 16,7 persen.

Setelah pada April lalu harga Consumer Price Index (CPI) mencapai angka 17,8 persen, mengutip data Federal Statistics Service Rusia.

Adanya profesionalitas serta kerjasama yang baik antara otoritas Moscow serta beberapa perusahaan Rusia, telah sukses menormalkan situasi ekonomi serta menstabilkan pasar keuangan, sistem perbankan, hingga sistem perdagangan yang ada di Rusia.

Hal inilah yang membuat Putin optimis negaranya dapat menahan serangan sanksi Barat, buntut adanya invasi yang dilakukan Rusia terhadap Ukraina sejak akhir Februari lalu.

Sementara itu, Putin dengan keras membela tindakan negaranya di Ukraina.

Pihaknya berpendapat bahwa rencana Ukraina yang ingin bergabung dengan aliansi militer NATO merupakan ancaman terbesar bagi Rusia.

Oleh karenanya untuk mempertahankan keamanan negaranya Putin nekat melakukan operasi militer khusus.

“Dalam situasi saat ini, dengan latar belakang risiko dan ancaman yang melonjak, keputusan Rusia untuk melakukan operasi militer khusus adalah keputusan yang dipaksakan.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved