Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Nadif Resah Sebagai Guru Sekolah Swasta Lolos PPPK Tak Terakomodasi, Berharap Tahun Ini Dapat SK

Nadif Eko Nugroho, Ketua FGLPG PPPK Jateng ungkap keresahannya kepada PGRI Jateng.

Penulis: amanda rizqyana | Editor: sujarwo
Tribun Jateng/Amanda Rizqyana
Ketua Forum Guru Lulus Passing Grade Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (FGLPG PPPK) Jawa Tengah menyampaikan keresahannya pada Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Jawa Tengah pada Senin (20/6/2022). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Nadif Eko Nugroho, SH, SPd, Ketua Forum Guru Lulus Passing Grade Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (FGLPG PPPK) Jawa Tengah menyampaikan keresahannya pada Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Jawa Tengah pada Senin (20/6/2022).

Guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan menyampaikan keresahannya sebagai guru swasta yang telah lolos passing grade agar bisa masuk mendapatkan Surat Keputusan (SK) tahun ini karena masuk dalam Prioritas 1 PPK di Gedung PGRI Jawa Tengah Jalan Lontar Nomor 1 Karangtempel Semarang Timur Kota Semarang.

"Hari ini kami sebagai guru passing grade negeri atau swasta mengharapkan PGRI agar bisa mengusahakan ber-SK untuk tahun ini karena berada di Prioritas 1," ujarnya pada Tribun Jateng.

Kedatangannya bersama rekan yang lain, selain untuk menyampaikan keluhan sebagai guru yang berada di urutan keempat prioritas pertama PPPK.

Ia dan rekan-rekan sangat berharap PGRI sebagai orang tua bagi profesi guru memberikan upaya guna merealisasikan harapannya.

"Kami berharap dengan dialog ini, Bapak (para pengurus besar PGRI Jawa Tengah, red) bisa menenangkan hati dan optimis ke depannya sebagai guru agar bisa mendapatkan SK tahun ini," terang Nadif.

Sebagai pendidik, ia berharap agar dibukakan ruang untuk dialog yang membangun untuk mewujudkan cita-cita sebagai PPPK.

Ia merasa tidak perlu melakukan demonstrasi untuk menyuarakan keresahan yang dialami guru yang berada di daftar tunggu PPPK.

Berdasarkan data yang ia miliki dan diakuinya belum valid, sebanyak 17 ribuan guru lolos passing grade ingin bisa masuk dalam formasi PPPK.

"Dasar kami yang pertama ialah masih ditemukan mata pelajaran yang berlebih tidak sebanding dengan formasi dan nantinya pada tahap 2 PPPK hanya dibuka 3 ribuan formasi," tambah Nadif.

Ketua PGRI Jawa Tengah, Dr Muhdi, SH, MHum, menyampaikan bahwa pihak yang mendatanginya merupakan guru swasta.

Guru swasta menjadi prioritas pertama urutan ke empat dan lolos passing grade.

Adapun rincian prioritas pertama dan urutan pertama ialah bagi guru yang ujian PPPK dan diterima sesuai tempatnya mengajar atau sekolah saat ini.

Untuk prioritas pertama urutan kedua ialah guru yang sudah lolos passing grade namun tidak ada atau tidak diterima di sekolah tempatnya mengajar saat ini.

"Prioritas pertama urutan ketiga ialah guru yang telah lolos Program Profesi Guru (PPG, red)," tambahnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved