Berita Kesehatan
Mitos Kepoh Sebagai Rumah Genderuwo, Ternyata Tumbuhan Ini Kaya Manfaat untuk Kesehatan
Mitologi Jawa berkisah bahwa pohon Kepoh (Sterculia foetida) merupakan rumah Genderuwo.
TRIBUNJATENG.COM - Mitologi Jawa berkisah bahwa pohon Kepoh (Sterculia foetida) merupakan rumah Genderuwo.
Keluarga Malvaceae (randu-randuan) ini memang dikenal angker.
Tersebar luas di berbagai negara membuat Kepoh mempunyai banyak nama di berbagai tempat.
Masyarakat Bengali menyebutnya sebagai jangli badam; Sementara masyarakat Burma menyebutnya sebagai letpan-shaw.
Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai wild almond tree, bastard poon tree, hazel sterculia, java olive, stinky sterculia.
Masyarakat Hindi menamainya sebagai Virhoi, asakshara, badam janjal, sembadam, goldaru, janglibadam); Sementara itu dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai kalupat, kabu-kabu, kepoh.
Meski orang Jawa mengenalnya sebagai kepoh, orang Melayu menyebut kelumpang, kelumpang jari, kayu lepong, Orang spanyol menamai Anacaguita, Suku Tamil menyebutnya sebagai Pottaikavalam, Gurapu-vadam, Gorapu-badam; orang Thailand menamai Homrong, sam, Chammahong, Samrong; dan orang Vietnam menyebut Troom.
Penamaan lokal tersebut setidaknya menyiratkan bahwa masyarakat secara umum mempunyai pengetahuan etnobotani terhadap Kepoh.
Deskripsi
Habitus Kepoh berupa pohon yang tingginya dapat mencapai 40 m dengan diameter hingga 120 cm.
Cabang pohon Kepoh tersusun melingkar; mereka menyebar secara horizontal.
Kulit pohonnya halus dan berwarna abu-abu.
Daun terletak di ujung cabang dengan tangkai daun 125–230 mm panjangnya; bilahnya daunnya majemuk palmately (pola venasi di mana beberapa vena utama memancar keluar dari pangkal daun), dengan 7-9 selebaran daun.
Selebaran berbentuk elips, panjang 100-170 mm, dan bertangkai pendek.
Tangkai daun Kepoh khas karena merupakan sumber bau busuk tanaman ini. Bunganya berbentuk malai dengan panjang 100–150 mm.
Siap-siap Mulai Besok Selasa, Vaksinasi Booster Kedua Bagi Warga Kudus |
![]() |
---|
Tips Hindari Diare Akut, Data DKK Karanganyar: Sudah Ada 285 Kasus Sejak Awal Tahun Ini |
![]() |
---|
3 Pekan Awal Tahun Ini Sudah Ada 11 Kasus DBD di Karanganyar, DKK: Tersebar di 7 Kecamatan |
![]() |
---|
Awas Keracunan Chiki Ngebul, Dinkes Kabupaten Pekalongan Sebar Surat Edaran, Sifatnya Imbauan |
![]() |
---|
Baru Tahu, Ternyata ASI Air Susu Ibu Ngga Boleh Lebih dari 4 Jam di Luar Kulkas, Bahaya Lho! |
![]() |
---|