Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Perintah Berkurban dan Kisah Ketaaatan Nabi Ismail AS dan Nabi Ibrahim AS Kepada Allah SWT

Perintah Berkurban dan Kisah Ketaaatan Nabi Ismail AS dan Nabi Ibrahim AS Kepada Allah SWT

Penulis: non | Editor: galih permadi
TIME AND DATE
Perintah Berkurban dan Kisah Ketaaatan Nabi Ismail AS dan Nabi Ibrahim AS Kepada Allah SWT 

Perintah Berkurban dan Kisah Ketaaatan Nabi Ismail AS dan Nabi Ibrahim AS Kepada Allah SWT

TRIBUNJATENG.COM - Berikut cerita 25 Nabi dan Rasul untuk anak, kisah ketaatan Nabi Ismail AS dan Nabi Ibrahim AS kepada Allah SWT.

Nabi Ismail adalah putra Nabi Ibrahim dari istrinya yang bernama Hajar.

Nabi Ismail lahir di Al Khalil (Hebron), wilayah Kan’an (Palestina).

Kelahirannya membawa kebahagiaan bagi Nabi Ibrahim dan Hajar.

Istri pertama Nabi Ibrahim, Sarah merasa cemburu.

Ia meminta Nabi Ibrahim membawa Hajar dan Ismail pergi.

Nabi Ibrahim, Hajar, dan Ismail pun pergi ke Mekah.

Setelah dewasa, Ismail kemudian diutus menjadi nabi dan berdakwah di Mekah hingga wafatnya.

Tempat wafat Nabi Ismail di Kota Mekah diberi nama Hijr Ismail.

Allah memerintahkan Nabi Ibrahim meninggalkan Hajar dan Ismail di padang pasir (Mekah).

Setelah lama meninggalkan Hajar dan Ismail, Nabi Ibrahim mendapatkan petunjuk dari Allah untuk menengok mereka.

Betapa terkejutnya Nabi Ibrahim ketika tiba di Mekah.

la mendapati daerah ini ramai dan banyak penghuninya.

Padahal, dulunya daerah ini sangat sepi.

Betapa bahagianya Nabi Ibrahim dapat bertemu dengan Hajar dan anak kesayangannya, Ismail.

Suatu malam, Nabi Ibrahim mendapatkan perintah Allah lewat mimpi agar menyembelih Ismail.

Awalnya, ia menganggap mimpi itu tidak benar.

Ketika mimpi itu berulang hingga tiga kali, Nabi Ibrahim tampak gelisah dan bingung.

Akhirnya ia memutuskan untuk berbicara dengan Ismail.

Nabi Ibrahim berkata, “Hai anakku, sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmul”

Ismail menjawab, “Kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu, insya Allah engkau akan mendapatiku sebagai orang-orang yang sabar.”

Nabi Ibrahim sangat terharu dengan perkataan Ismail. Keduanya membicarakan hal ini kepada Hajar.

Hajar sangat terkejut dan merasa berat hati.

Belum lama, ia mendapat cobaan hidup terpisah dari suaminya.

Kini, ia harus merelakan anaknya untuk disembelih.

Namun mereka adalah orang-orang yang taat dan patuh kepada Allah. Hajar pun merelakannya.

Nabi Ibrahim dan Ismail pergi ke tempat yang jauh dari pemukiman.

Kemudian, Nabi Ibrahim mengasah pedangnya hingga tajam.

Sebelum melaksanakan penyembelihan, Nabi Ibrahim berdoa agar diberikan ketabahan dan kekuatan.

Keduanya telah berserah diri. Nabi Ibrahim membaringkan anaknya.

Terlihat kesabaran keduanya. Allah berfirman, “Hai Ibrahim, sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu,

demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.

Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata.

Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.” Ismail pun tidak terlukai.

Sejak peristiwa itu, umat Islam dianjurkan untuk berkurban setiap hari raya Idul Adha. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved