UMKM

500 Pelaku UMKM Perempuan Tingkatkan Kemampuan Manajemen Keuangan

500 pelaku UMKM perempuan mengikuti hybrid workshop manajemen keuangan dan usaha kecil dalam kampanye Ibu Berbagi Bijak.

Editor: rival al manaf
istimewa
Para narasumber dalam webinar UMKM ibu berbagi bijak. 

TRIBUNJATENG.COM - 500 pelaku UMKM perempuan mengikuti hybrid workshop manajemen keuangan dan usaha kecil dalam kampanye Ibu Berbagi Bijak.

Kampanye itu sudah dimulai sejak 2017 dengan tujuan memberdayakan pelaku usaha perempuan agar memiliki keterampilan manajemen keuangan yang lebih baik

Kegiatan tersebut diselenggarakan Visa, pemimpin pembayaran digital di dunia.

Baca juga: Dongeng Rembulan Menghilang, Cerita Pengantar Tidur Anak

Baca juga: Kalender Jawa Hari Ini, Bulan Juni 2022 Tanggal 25 Sabtu Pahing

Baca juga: Ramalan Zodiak Hari Ini Sabtu 25 Juni 2022, Taurus Penyesalan Harus Segera Diakhiri

Riko Abdurrahman, Presiden Direktur PT Visa Worldwide Indonesia, mengatakan Visa secara konsisten menjalankan program #IbuBerbagiBijak untuk menjangkau pelaku UMKM perempuan sebagai tulang punggung perekonomian.

"Melalui program ini, kami berupaya memberdayakan dan membekali para perempuan pelaku UMKM dengan keterampilan dan sarana manajemen keuangan dan bisnis yang diperlukan agar dapat bertahan dalam jangka panjang, sekaligus membuka pintu bagi mereka untuk mengembangkan penjualan," ungkapnya dalam keterangan tertulis.

Rangkaian workshop, dilanjutkan dengan hybrid expo dan sesi business matching, akan melibatkan narasumber praktisi dan akademisi, serta figur publik seperti Andy F. Noya, dan sejumlah mitra potensial, termasuk bisnis lokal yang mapan, seperti Titipku dan Bhinneka.

Berdasarkan data terakhir Kementerian Koperasi dan UKM, Indonesia memiliki lebih dari 64 juta UMKM yang menyumbang 60 persen dari PDB nasional.

Sekitar 60 persen UMKM dimiliki dan dikelola oleh perempuan meliputi: 34 persen usaha menengah, 50,6 persen usaha kecil, dan 52,9 persen usaha mikro.

Pemerintah telah menetapkan sejumlah target untuk pengembangan UMKM nasional, antara lain meningkatkan kontribusi UMKM hingga 65 persen dari PDB nasional pada tahun 2024, menargetkan kontribusi UMKM hingga 17 persen dari total ekspor pada tahun 2024, dan digital onboarding 30 juta UMKM pada tahun 2030.

Berdasarkan survei kuantitatif yang dilakukan Kompas, pengembangan UMKM merupakan enabler penting untuk pertumbuhan inklusif di Indonesia.

Sekitar 57 persen UMKM melibatkan komunitas lokal dalam menjalankan usahanya seiring aspirasi mereka untuk memberdayakan sumber daya manusia lokal (76 persen) dan mengurangi pengangguran (69 persen).

Baca juga: Video Rumah Produksi Sofa di Semarang Ludes Terbakar, Diduga Korsleting Listrik

Baca juga: Jacksen F Tiago Pasang Badan, Persis Solo Gagal Menang Lawan Dewa United, Disebut Semua Salahnya

Baca juga: Nil Maizar Tak Menyesal Hasil Imbang Persis Solo Vs Dewa United: Ini Luar Biasa Buat Saya

Sementara itu, akses permodalan (56 persen), kemudahan berusaha (31 persen), dan pelatihan kewirausahawan (15 persen) menjadi perhatian utama UMKM seiring tekanan-tekanan tambahan yang disebabkan pandemi Covid-19.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Sandiaga Uno, mengatakan, masalah pelatihan, perizinan, pemasaran, dan juga pembukuan keuangan yang baik menjadi salah satu tantangan.

"Perlu kita tingkatkan kemampuan sumber daya manusia, khususnya literasi keuangan atau financial literacy. Saya harap kegiatan ini memberikan inspirasi kepada para hadirin (pelaku UMKM perempuan) bersama-sama dengan pemerintah, sinergi, dan kolaborasi mendukung ketahanan ekonomi masyarakat.” imbuhnya. (*)

  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved