Kisah Inspiratif
Kisah Sukses Jenang Buatan Desa Kaliputu, Penghasil Jenang Yang Tak Pernah Tergerus Zaman
Jenang sudah menjadi kuliner legendaris selama ratusan tahun yang lalu. Bahkan telah bertahan sampai sekarang ini dan menjadi warisan keluarga turun
Penulis: raka f pujangga | Editor: Catur waskito Edy
Dalam proses produksinya, Masfuah juga mempekerjakan ibu rumah tangga untuk membantunya dalam mengembangkan bisnis jenang.
Sehingga Jenang Karomah yang memproduksi empat kwintal per hari bisa bermanfaat untuk warga masyarakat sekitar.
Banyak dari ibu rumah tangga dan buruh rokok yang mengambil jenang tersebut untuk mencari pengasilan tambahan.
Pengepakan jenang sebanyak satu loyang seberat lima kilogram, akan mendapatkan upah sebesar Rp 5.000.
Sehingga upah ibu-ibu warga Kaliputu yang membantu pengepakan jenang sampai 20 loyang bisa menerima upah Rp 100 ribu.
"Satu kilogramnya kami beri upah Rp 1.000, dan mereka bisa dapat upah Rp 50 ribu sampai Rp 100 ribu. Tergantung bisa menyelesaikan berapa loyang," ujar dia.
Menurutnya, banyak ibu yang sudah bekerja di pabrik rokok juga ikut mengambil bagian untuk menambah penghasilan.
Pihaknya juga mempersilakan bagi ibu-ibu sekitar jika usahanya itu bisa bermanfaat untuk orang lain.
"Ada yang sudah bekerja di pabrik rokok ya masih mau bekerja di tempat saya, silakan boleh. Ada puluhan orang yang mau," ujarnya.
Sejauh ini, jenang khas Kaliputu itu sudah merambah ke seluruh daerah di Indonesia. Terutama pusat oleh-oleh dan tempat ziarah yang menjajakan jenang dari Kaliputu.
Masfuah mengaku belum pernah mengekspor jenangnya ke luar negeri, tetapi sudah seringkali dibawa wisatawan asing.
"Wisatawan dari Arab banyak yang sudah membawa jenang kami ini untuk oleh-oleh keluarganya," ujar dia.
Senada, Fatkah Sudarmaji (55) pemilik Jenang Asta Jaya menyampaikan rasa manis jenang telah memberikan penghidupan bagi masyarakat Desa Kaliputu.
Pria yang menjabat sebagai Kasi Pelayanan Pemerintah Desa Kaliputu juga ikut mengambil bagian menikmati hasil dari produksi jenang.
"Istri saya yang mengerjakan usaha jenang itu dari mula orang tuanya. Kemudian diteruskan tahun 2005," ucapnya.