Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jepara

Cerita Pelaku Usaha Ukir di Senenan Jepara: Semakin Berdaya dengan Tenaga Surya

Rulli Krisnawan sudah lama punya bayangan bisa pasang energi alternatif tenaga surya.

Penulis: Muhammad Yunan Setiawan | Editor: sujarwo
YUNANSETIAWAN/TRIBUNJATENG
Kartono sedang memeriksa hasil kerjaan seorang pengukir di rumahnya, Desa Senenan, Kecamatan Tahunan, Kabupaten Jepara, Kamis (30/6/2022). 

TRIBUNJATENG.COM, JEPARA - Rulli Krisnawan sudah lama memiliki bayangan bisa memasang energi alternatif tenaga surya.

Energi itu, kata dia, bisa menghemat pengeluaraan ongkos biasa listrik di rumahnya.

Tak dinyana harapan itu terkabulkan pada awal 2022. Sekira enam bulan ini, ia merasakan manfaat bantuan Pembangkit Listrik Tenaga Surya. Bantuan itu diberikan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Ada delapan pelaku usaha yang menerima bantuan itu. Rulli salah satu penerimanya.

Pria 46 tahun itu mengungkapkan, listrik menjadi kebutuhan primer dalam bisnis mebel. Tanpa listrik, proses produksi mebel bisa berhenti. Pasalnya, listrik digunakan untuk menggerakkan bermacam-macam mesin, seperti mesin pemotong atau penghalus kayu.

Menurutnya, biaya listrik termasuk pengeluaran terbesar dalam ongkos produksi mebel. Ongkos paling besar dikeluarkan untuk pembelian bahan. Kemudian  pembayaran tenaga kerja. Dan yang terakhir pembayaran listrik.

Tapi kini setelah tenaga surya mengalir di tempat usahanya, Rulli bisa sedikit memangkas ongkos produksi.

"Dulu dalam sebulan biaya listrik bisa mencapai Rp 500-600 ribu. Tapi kini  hanya Rp 200-300 ribu," kata pemilik Bumi Hijau Java Etnik itu kepada tribunmuria.com, Kamis (30/6/2022).

Dia mengakui keberadaan tenaga surya itu bisa memangkas sekira 50 persen ongkos biaya listrik. Hal itu secara otomatis bisa menambah keuntungan penjualan mebelnya.

Hal yang sama juga dirasakan Kartono (56). Pemilik usaha Ega Jati itu mengakui keberadaan bantuan tenaga surya ini sangat membantunya. Ongkos produksi mebel bisa terpangkas.

Pengrajin relief itu menuturkan, selama 12 tahun berkecimpung di bisnis mebel, baru kali bisa

Panel surya yang terpasang di rumah Kartono, di Desa Senenan, Kecamatan Tahunan, Kabupaten Jepara.
Panel surya yang terpasang di rumah Kartono, di Desa Senenan, Kecamatan Tahunan, Kabupaten Jepara. (YUNANSETIAWAN/TRIBUNJATENG)

menekan biaya listrik saat ini. Pasalnya, seiring berjalan waktu, harga bahan naik dan ongkos tenaga kerja juga lambat laun naik. Tapi hal berbeda ia rasakan sejak mendapat manfaat PLTS.

"Sebulan biaya listrik Rp100 ribu. Biasanya dulu Rp 200 ribu," bebernya.

Secara terpisah, Ketua Koperasi Industri dan Kerajinan (Kopinkra) Desa Senenan, Sutrisno menceritakan, bantuan PLTS diproses pada pertengahan 2021 lalu. Awal 2022 PLTS itu sudah bisa dimanfaatkan. Ada delapan pelaku usaha mebel yang tergabung dalam Kopinkra menerima bantuan tersebut. Jumlah penerima bantuan itu sesuai dengan kuota yang tersedia. Selain itu juga, kata dia,  penerima bantuan itu ditujukan kepada pelaku usaha yang memiliki daya listrik minimal 2200 VA.

Sutrisno tidak termasuk dalam penerima bantuan tersebut. Sebagai ketua koperasi, ia memilih mendahulukan anggotanya yang menerima bantuan tersebut.

"Kalau ketuanya dapat duluan nanti malah jadi kecemburuan sosial," ujarnya santai.

Dia menyatakan PLTS itu sangat membantu pelaku usaha mebel yang tergabung dalam Kopinkra. Tenaga surya itu bisa memberdayakan pelaku usaha mebel. Energi alternatif tersebut, kata dia, bisa sedikit mengurangi ongkos produksi.

"Kalau cerah begini bisa membantu full," bebernya.

Sementara itu, Petinggi (baca: kepala desa) Desa Senenan Mulyono mengungkapkan mebel memang menjadi mayoritas mata pencaharian warga Senenan. Di sepanjang jalan di desa tersebut mudah ditemui pemandangan orang-orang sedang mengukir kayu di depan rumah. Tak heran jika Desa Senenan memang dikenal dengan sentra relief mebel.

"Sekira 7.000 penduduk. 70 persen bekerja di bidang mebel," ujarnya.

Pernah Dicek Ganjar

Keberadaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya ini menjadi perhatian Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Saat berkunjung ke Kabupaten Jepara pada Selasa (31/5/2022) lalu, Ganjar mengecek pelaku usaha yang telah menerima bantuan tenaga surya ini.

Dia menjabarkan bantuan itu adalah upaya mendorong pelaku usaha menggunakan energi alternatif.

Menurut Ganjar, bantuan panel energi alternatif tenaga surya itu menghasilkan daya listrik sebesar 20,4kWp. Pemakaian tenaga surya dihybrid dengan energi listrik dari PLN.

"Jadi kalau siang gunakan tenaga surya, nanti kalau malam baru dia pakai yang PLN. Jadi di-hybrid. Nah kalau ini bisa kita gunakan, industrinya bisa lebih efisien dari sisi energi,” kata Ganjar saat itu. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved