Berita Nasional
China Memastikan Hadir pada KTT G20 di Bali, Diagendakan Dialog dengan Luhut
Pemerintah China memastikan akan hadir pada G20 di Bali Indonesia pada 8 Juli 2022. Pada KTT G20 di Bali, China mengutus Menlu Wang Yi
TRIBUNJATENG.COM, BEIJING - Pemerintah China memastikan akan hadir pada G20 di Bali Indonesia pada 8 Juli 2022.
Pada KTT G20 di Bali, China mengutus Menteri Luar Negeri (Menlu) Wang Yi.
DI sela G20, Menlu China Wang Yi diagendakan akan melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu RI Retno LP Marsudi.
Selain itu, juga melakukan dialog tingkat tinggi dengan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi RI Luhut Binsar Pandjaitan.
Dialog tingkat tinggi itu adalah hasil kesepakatan antara Luhut dan Wang sejak tahun lalu sebagai mekanisme saluran dialog dalam membahas berbagai isu.
Dewan Negara dalam struktur pemerintahan China setara dengan Menteri Koordinator dalam nomenklatur jabatan pemerintah Indonesia.
Sementara itu, kedatangan Wang ke Bali termasuk dalam rangkaian kunjungannya ke negara-negara di Asia Tenggara pada 3-14 Juli.
Sebelum terbang ke Bali, Wang akan memimpin pertemuan antarmenlu program Kerja Sama Lancang-Mekong di Myanmar.
Selain Indonesia, Wang juga akan melakukan kunjungan ke Thailand, Filipina, dan Malaysia.
Wang selanjutnya akan memimpin pertemuan Komite Pengarah Kerja Sama Bilateral China-Vietnam dan Komite Koordinasi Antar-Pemerintah China-Kamboja di Nanning, Daerah Otonomi Guangxi, China.
"Melalui kunjungan ini kami berharap adanya komunikasi strategis yang mendalam dengan empat negara Asia Tenggara," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China (MFA) Zhao Lijian di Beijing, Jumat (1/7/2022).
Prakarsa Pembangunan Global (GDI) dan Prakarsa Keamanan Global (GSI) yang selama ini didengung-dengungkan Presiden China Xi Jinping dipastikan akan diusung oleh Wang Yi dalam kunjungannya ke empat negara di Asia Tenggara itu, kata Zhao Lijian.
Kedua prakarsa itu di antaranya mendorong pemulihan ekonomi, menegakkan perdamaian dan ketenangan, membangun komunitas dengan masa depan bersama bagi umat manusia, dan memberikan kontribusi yang lebih besar dalam menciptakan perdamaian dan pembangunan regional dan global. (*KompasTV)