Berita Tegal
Imbauan Bupati Tegal Idul Adha di Tengah Wabah PMK: Daging Sapi Sehat, Masyarakat Tak Perlu Khawatir
Sesuai hasil sidang isbat dari Kemenag, Idul Adha jatuh pada Minggu (10/7/2022).
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: sujarwo
TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Sesuai hasil sidang isbat penentuan 1 zulhijah dan hari raya Idul Adha yang dilakukan Kementerian agama (Kemenag) pada Rabu (29/6/2022) lalu, Idul Adha jatuh pada Minggu (10/7/2022).
Adapun seperti yang diketahui, pada Idul Adha tahun ini masyarakat dihadapkan dengan merebaknya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak.
Sedikit banyak hal tersebut berpengaruh dengan minat masyarakat untuk berkurban, belum lagi perasaan was-was apakah daging hewan kurban nantinya aman atau tidak untuk dikonsumsi ditengah wabah PMK.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Tegal, Umi Azizah, mengimbau agar masyarakat tidak perlu merasa khawatir ataupun takut memakan daging kurban baik sapi, kambing, maupun kerbau.
"Saya sudah bertanya ke dinas terkait mengenai daging kurban yang terkena PMK ini aman atau tidak, dan mereka menyebut jika tidak apa-apa, tidak masalah, dan sehat," ungkap Umi, pada Tribunjateng.com, Jumat (1/7/2022).
Umi menegaskan, jangan sampai pada hariha Idul Adha nanti, masyarakat jadi terbayang-bayang atau dihantui perasaan takut kalau memakan daging sapi akan tertular dan sebagainya.
Hal ini, Umi pastikan karena sejak awal atau tepatnya sebelum wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) masuk di Kabupaten Tegal, ia sudah mencari informasi mengenai wabah tersebut.
Terutama dampaknya bagi kesehatan masyarakat atau lain-lainnya.
"Saya berharap, ditengah wabah PMK ini omzet penjualan sapi tetap bagus, meningkat, dan masyarakat tidak perlu takut untuk memakan daging kurban. Karena disini yang berbahaya itu lebih ke hewan nya (sapi), kalau dagingnya tidak masalah," tegas Umi.
Sementara mengenai pelaksanaan vaksinasi PMK untuk hewan ternak, Umi menyebut masih terus berlangsung sampai semuanya teratasi atau mendapat vaksin.
Nantinya misal stok vaksin habis, pihaknya akan meminta lagi ke dinas terkait di provinsi, intinya pelaksanaan vaksinasi bertahap.
Ditanya apakah di lapangan ada peternak atau pemilik yang merasa keberatan bahkan sampai menolak vaksinasi PMK ini, Umi mengatakan sejauh ini belum ada dan semuanya malah senang karena merasa terbantu.
"Terkait upaya penanganan wabah PMK, Senin sudah berlansung pemberian vaksin PMK dan lokasi pertama di Margasari. Sedangkan Kabupaten Tegal mendapat stok vaksin sebanyak 1.500 dosis. Ya nantinya bertahap diberikan ke seluruh wilayah yang terdapat temuan PMK," jelasnya. (*)