Berita Internasional
Kerusuhan di Uzbekistan, 18 Orang Tewas dan Ribuan Luka-luka, Keadaan Darurat Diberlakukan
Kerusuhan di Uzbekistan sepanjang akhir pekan lalu membuat pemerintah memberlakukan keadaan darurat di wilayah otonom Karakalpakstan pada Minggu (3/7/
TRIBUNJATENG.COM, KARAKALPAKSTAN - Kerusuhan di Uzbekistan sepanjang akhir pekan lalu membuat pemerintah memberlakukan keadaan darurat di wilayah otonom Karakalpakstan pada Minggu (3/7/2022).
Aksi demonstrasi yang dipicu oleh rencana pemerintah pusat untuk membatasi otonomi di daerah tersebut menyebabkan sebanyak 18 orang dilaporkan tewas dan 243 lainnya luka-luka.
Meski demikian, para pejabat di wilayah Karakalpakstan mengatakan, ribuan orang dirawat di rumah sakit, setelah terluka selama kerusuhan Uzbekistan pada Jumat (1/7). Menteri Kesehatan Uzbekistan mengatakan bahwa rumah sakit di ibu kota daerah, Nukus, penuh pasien, sebagaimana dilansir BBC pada Senin (4/7/2022).
Dikutip dari Reuters melansir otoritas Uzbekistan pada Senin (4/7), mengungkapkan bahwa aparat keamanan menahan 516 orang saat membubarkan massa demonstran, Jumat (1/7) lalu. Namum, banyak dari mereka kini sudah dibebaskan.
Menurut beberapa laporan resmi, para pengunjuk rasa berkumpul di ibu kota Karakalpakstan, Nukus, Jumat lalu. Mereka berusaha menduduki gedung-gedung perkantoran milik pemerintah.
Sementara itu, saksi mata mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa polisi membubarkan unjuk rasa anti-pemerintah pada malam kedua di kota pusat administrasi Nukus.
Akses internet di wilayah tersebut saat ini dibatasi, tetapi sebagian besar video yang diunggah melalui aplikasi Telegram menimbulkan kekhawatiran tindakan keras aparat keamanan menyebabkan banyak orang tewas.
Otoritas Uzbekistan tidak menyebutkan adanya korban sejauh ini, dan anggota parlemen Bobur Bekmurodov mengeluhkan munculnya provokasi ketika netizen Twitter membagikan video pria berseragam berjalan di jalan yang tertutup cairan merah.
"Teman-teman yang terkasih, tolong jangan menjadi bagian dari provokasi yang tidak tahu malu ini. Periksa informasinya. Ini hanya merah warna air. Tolong, bagikan kebenaran!" imbaunya dikutip dari AFP.
Besarnya demo Uzbekistan pada Jumat (1/7) belum pernah terjadi sebelumnya di Karakalpakstan, dan mungkin negara itu sendiri. Sebelumnya pada 2005, lebih dari 170 orang tewas dalam kerusuhan di kota Andijan.
Karakalpakstan adalah wilayah miskin yang namanya diambil dari bangsa Karakalpak. Mereka dulu mendominasi kota-kota seperti Nukus, tetapi sekarang menjadi minoritas secara keseluruhan di wilayah barat yang berpenduduk dua juta orang.
Membatalkan amandemen
Pada Sabtu (2/7), Presiden Shavkat Mirziyoyev membatalkan rencananya untuk mengamendemen sejumlah pasal dalam Undang-Undang Dasar Negara Uzbekistan yang mengatur tentang hak otonomi Karakalpakstan, serta haknya untuk memisahkan diri.
Ia juga mengumumkan keadaan darurat selama sebulan di provinsi yang terletak di bagian barat laut Uzbekistan itu.
Kantor pers Mirziyoyev pada Sabtu (2/7) malam berkata, presiden sudah bertemu dengan anggota parlemen Karakalpakstan dan berjanji pasal-pasal konstitusi mengenai wilayah tersebut tidak berubah berdasarkan pendapat yang dikemukakan oleh penduduk Karakalpakstan.