6 Orang Meninggal Kasus Demam Berdarah di Kendal
Sebanyak 6 orang meninggal terkait pelonjakan kasus Demam Berdarah Dengue di Kabupaten Kendal.
Penulis: Saiful Ma sum | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Angka demam berdarah dengue di Kabupaten Kendal melonjak tajam pada 2022.
Sepanjang Januari-Juni, Dinas Kesehatan (Dinkes) mencatat, terjadi 120 kasus warga terserang Demam Berdarah.
Enam orang di antaranya dinyatakan meninggal.
Programmer Demam Berdarah Dinas Kesehatan Kendal, Masruroh menjelaskan, kasus terbanyak ditemukan di Kecamatan Boja sebanyak 16 kasus.
Di wilayah tersebut, dua orang dinyatakan meninggal.
Dia merinci, pada Januari 2022 ditemukan 21 kasus Demam Berdarah, Februari 7 kasus, Maret 19 kasus, April 28 kasus, Mei 26 kasus, dan Juni 19 kasus.
Kasus kematian ditemukan di empat kecamatan, meliputi Kecamatan Boja, Singorojo, Brangsong dan Patebon.
"Untuk bulan Juli, belum ada laporan temuan kasus Demam Berdarah dari 30 puskesmas yang ada," terangnya, Rabu (6/7/2022).
Diketahui, Dinas Kesehatan Kendal mencatat, temuan kasus Demam Berdarah di Kabupaten Kendal tahun ini melonjak tajam dibandingkan dengan temuan kasus tahun sebelumnya.
Sepanjang 2021, angka kasus demam berdarah di Kabupaten Kendal mencapai 84 kasus, satu orang meninggal di Kecamatan Kaliwungu.
Terbanyak terjadi di penghujung tahun (Desember) dengan jumlah 13 kasus.
Masruroh menjelaskan, untuk mencegah peningkatan kasus Demam Berdarah, Dinas Kesehatan Kendal melakukan koordinasi dengan semua puskesmas dan menggencarkan sosialisasi kepada masyarakat.
Seperti yang dilakukan oleh Puskesmas Kecamatan Ngampel dengan mengadakan Lokakarya Lintas Sektoral sosialisasi penanganan Demam Berdarah pada, Rabu (6/7/2022) di aula Kecamatan Ngampel dihadiri kepala desa dan bidan desa.
Dia berharap, masyarakat dapat meningkatkan gerakan pemberantasan sarang nyamuk atau PSN.
"Dinas Kesehatan melakukan fogging di tempat yang sudah terjadi kasus Demam Berdarah. Fogging ini tidak dianjurkan, karena hanya membunuh nyamuk dewasa. Pencegahan yang paling efektif adalah melakukan PSN," ujarnya.
Penanggungjawab Program Upaya Kesehatan Masyarakat di Puskesmas Nagmpel, Siti Maryam mengatakan, ditemukan 4 kasus Demam Berdarah 2022 di wilayahnya.
Yaitu di Desa Sumbersari, Banyuurip dan Sudipayung.
Berbagai upaya, katanya, sudah dilakukan guna menekan angka kasus yang ada.
Serta melakukan sosialisasi untuk mencegah munculnya kasus baru.
"Upaya yang dilakukan adalah menggalakkan PSN dengan melakukan sosialisasi melalui posyandu, pengajian dan kegiatan masyarakat lainnya," tuturnya.
Camat Ngampel, Mugiono menambahkan, untuk mengantisipasi berkembangnya Demam Berdarah, dia telah menggerakkan kepala desa untuk melakukan PSN di desanya masing-masing.
Pihaknya juga aktif menggerakkan kerja bakti secara rutin setiap Jumat pagi.
"Masyarakat harus menjaga kebersihan di lingkungan masing-masing dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk," ujarnya. (Sam)