Berita Ungaran
Angka Prevalensi Stunting di Kab Semarang 16,4 Persen, Dinkes Siapkan Dana Rp 1,6 M untuk 661 Balita
Dinkes Kabupaten Semarang siapkan dana Rp 1,6 miliar untuk penanganan stunting.
Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: sujarwo
TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Semarang menyiapkan dana sebanyak Rp 1,6 miliar untuk penanganan stunting atau balita yang mengalami gizi buruk.
Dana tersebut digunakan untuk m

emberikan tambahan makanan kepada 661 balita di Kabupaten Semarang.
Berdasarkan penuturan Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinkes Kabupaten Semarang, Bambang Pujiyarto, pihaknya juga mengerahkan kader kesehatan untuk melakukan pemantauan perkembangan fisik balita dan pendampingan gizinya.
“Hasilnya akan menjadi dasar apakah diperlukan intervensi untuk mencegah terjadinya stunting,” katanya, berdasarkan keterangan tertulis Diskominfo Kabupaten Semarang, Rabu (6/7/2022) hari ini.
Sementara itu, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Provinsi Jawa Tengah, drg Widwiono menilai kondisi stunting (gagal tumbuh pada anak usia bawah tiga tahun) di Kabupaten Semarang lebih baik dibanding daerah lain di Jawa Tengah.
Pernyataan itu tertuang dalam sambutan tertulis saat acara peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-29 tingkat Kabupaten Semarang di alun-alun Tambakboyo, Ambarawa, Kabupaten Semarang, pagi tadi.
Ia menyebutkan angka prevalensi stunting di Kabupaten Semarang tercatat 16,4 persen berdasarkan survei status gizi Indonesia (SSGI) 2021.
“Angka itu lebih baik dibandingkan kondisi di tingkat Jawa Tengah yang mencapai 20,9 persen,” katanya.
Ia melanjutkan, BKKBN yang menjadi lembaga pelaksana percepatan penurunan stunting akan terus melakukan berbagai upaya koordinasi lintas sektoral guna mencapai target angka prevalensi stunting 14 persen pada 2024 mendatang.
Bupati Semarang, Ngesti Nugraha dan istri yang hadir pada acara itu mengungkapkan, semua pemangku kepentingan harus terlibat mencegah stunting termasuk pengusaha.
“Terdapat banyak karyawan swasta yang perlu dijaga kesehatannya saat hamil.
Penanganan stunting akan melibatkan para pengusaha,” ungkapnya. (*)
Ini Alasan Bancak Jadi Kecamatan Tersepi di Kabupaten Semarang |
![]() |
---|
Propam Periksa Kedisiplinan Personel Polres Semarang, Kapolres: Beberapa Ditegur Kerapian Rambut |
![]() |
---|
Bupati Ngesti Prakarsai Potong Gaji Pegawai, Bikin PDAM Tirta Bumi Serasi Bisa Surplus Rp 7 Miliar |
![]() |
---|
Bupati Ngesti Klaim Ada Ruang Terbuka Hijau Baru di 3 Kecamatan Sepanjang Pembangunan 2022 |
![]() |
---|
Duh! 9 Orang Tertimpa Talut Longsor di Getasan Kabupaten Semarang, Saat Sedang Masak Buat Hajatan |
![]() |
---|