Berita Ungaran

Angka Prevalensi Stunting di Kab Semarang 16,4 Persen, Dinkes Siapkan Dana Rp 1,6 M untuk 661 Balita

Dinkes Kabupaten Semarang siapkan dana Rp 1,6 miliar untuk penanganan stunting.

Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: sujarwo
Dok Diskominfo Kab Semarang/istimewa
Bupati Semarang, Ngesti Nugraha berfoto bersama para balita saat acara peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-29 tingkat Kabupaten Semarang di alun-alun Tambakboyo, Ambarawa, Kabupaten Semarang, Rabu (6/7/2022). 

TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Semarang menyiapkan dana sebanyak Rp 1,6 miliar untuk penanganan stunting atau balita yang mengalami gizi buruk.

Dana tersebut digunakan untuk m

Bupati Semarang, Ngesti Nugraha berfoto bersama para balita saat acara peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-29 tingkat Kabupaten Semarang di alun-alun Tambakboyo, Ambarawa, Kabupaten Semarang, Rabu (6/7/2022).
Bupati Semarang, Ngesti Nugraha berfoto bersama para balita saat acara peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-29 tingkat Kabupaten Semarang di alun-alun Tambakboyo, Ambarawa, Kabupaten Semarang, Rabu (6/7/2022). (Dok Diskominfo Kab Semarang/istimewa)

emberikan tambahan makanan kepada 661 balita di Kabupaten Semarang.

Berdasarkan penuturan Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinkes Kabupaten Semarang, Bambang Pujiyarto, pihaknya juga mengerahkan kader kesehatan untuk melakukan pemantauan perkembangan fisik balita dan pendampingan gizinya.

“Hasilnya akan menjadi dasar apakah diperlukan intervensi untuk mencegah terjadinya stunting,” katanya, berdasarkan keterangan tertulis Diskominfo Kabupaten Semarang, Rabu (6/7/2022) hari ini.

Sementara itu, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Provinsi Jawa Tengah, drg Widwiono menilai kondisi stunting (gagal tumbuh pada anak usia bawah tiga tahun) di Kabupaten Semarang lebih baik dibanding daerah lain di Jawa Tengah.

Pernyataan itu tertuang dalam sambutan tertulis saat acara peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-29 tingkat Kabupaten Semarang di alun-alun Tambakboyo, Ambarawa, Kabupaten Semarang, pagi tadi.

Ia menyebutkan angka prevalensi stunting di Kabupaten Semarang tercatat 16,4 persen berdasarkan survei status gizi Indonesia (SSGI) 2021.

“Angka itu lebih baik dibandingkan kondisi di tingkat Jawa Tengah yang mencapai 20,9 persen,” katanya.

Ia melanjutkan, BKKBN yang menjadi lembaga pelaksana percepatan penurunan stunting akan terus melakukan berbagai upaya koordinasi lintas sektoral guna mencapai target angka prevalensi stunting 14 persen pada 2024 mendatang. 

Bupati Semarang, Ngesti Nugraha dan istri yang hadir pada acara itu mengungkapkan, semua pemangku kepentingan harus terlibat mencegah stunting termasuk pengusaha.

“Terdapat banyak karyawan swasta yang perlu dijaga kesehatannya saat hamil.

Penanganan stunting akan melibatkan para pengusaha,” ungkapnya. (*)

Sumber: Tribun Jateng
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved