Wabah PMK

Dispertan Kota Semarang Ingatkan Panitia Kurban Tak Buang Limbah Sembarangan

Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertan) Kota Semaranh mengingatkan para panitia  kurban pada Iduladha 2022 tidak membuang limbah

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertan) Kota Semaranh mengingatkan para panitia  kurban pada Iduladha 2022 tidak membuang limbah bekas penyembelihan secara sembarangan.

Hal itu untuk mencegah penyebaran penyakit kuku dan mulut (PMK).

Kepala Dispertan Kota Semarang, Hernowo Budi Luhur mengatakan, limbah air bekas pemotongan, darah, isi jeroan, cairan tubuh, kelenjar getah bening tidak boleh dibuang ke lingkungan misalnya sungai atau saluran air. Limbah tersebut harus ditampung di dalam lubang atau wadah yang dapat didesinfeksi. Aturan sudah tercantum dalam surat edaran mengenai pelaksanaan penjualan dan penyembelihan hewan kurban dalam situasi PMK yang dikeluarkan Pemerintah Kota Semarang.

Selain terkait pembuangan limbah, dia juga menekankan, tulang serta kelenjar getah bening dipisahkan daging saat pemotongan. Sedangkan, kepala, jeroan, kaki, ekor, dan tulang harus direbus selama 30 menit sebelum dibagikan kepada masyarakat.

"Tidak ada sanksi dalam surat edaran. Ini sifatnya imbauan bareng-bareng. Hanya saja, kita harus menjaga supaya wabah PMK tidak berkembang terus. Konteksnya lebih ke pencegahan," terang Hernowo, Jumat (8/7/2022).

Lebih lanjut, dia meminta, panitia penyembelihan hewan kurban harus memastikan hewan dalam keadaan sehat sebelum dipotong. Jika terdapat hewan yang menunjukan gejala sakit, panitia kurban harus segera melaporkan kepada Dispertan untuk penanganan lebih lanjut.

"Yang penting hewan sehat. Kalau datang dari luar kota, harus dipastikan hewan yang datang srhat. Kalau dari peternak Kota Semarang saua pikir secara fisik bisa dilihat. Masing-masing panitia memasikan hewannya harus sehat," jelasnya.

Dispertan akan menurunkan tim pengawasan penyembelihan hewan kurban. Ada sekitar 70 pegawai dari Dispertan dibantu dokter hewan anggota Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI). Petugas akan melakukan pengawasan di sekitar wilayah tinggal masing-masing.

Adapun jumlah titik penyembelihan hingga saat ini belum terdeteksi secara keseluruhan mengingat hampir setiap masjid melakukan penyembelihan.

"Kami secara acak mengawasi beberapa, terutama yang besar-besar dan mereka yang meminta misal di Masjid Kauman, Baiturrahman. Kalau yang lain-lain kami acak," imbuhnya.

Adanya perbedaan Hari Iduladha, Hernowo mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum menerima laporan terkait rencana penyembelihan hewan kurban pada Sabtu besok. Dia meminta partisipasi masyarakat untuk aktif melaporkan rencana penyembelihan kepada Dispertan melalui
https://bit.ly/FormPenyembelihanHewanKurban2022. 

Dosen Fakultas Peternakan Undip, Fajar Wahyono juga menyarankan, panitia kurban memperhatikan SOP pemotongan hewan kurban. Dia meminta pencucian jeroan tidak dilakukan di sungai-sungai. Pencucian jeroan harus dilakukan di lingkungan setempat dengan menyediakan lubang. Limbah dikubur di lubang tersebut.

"Jangan dilakukan di sungai. Kasihan yang punya ternak. Bukannya ternak minum di sungai yang besar tapi ada rumput-rumput tumbuh disitu. Virus nempel ke rumput," ujarnya.

Menurutnya, musim yang terjadi saat ini bisa menyebabkan penyebaran penyakit mengingat hujan masih seringkali turun. Sedangkan, siang hari tidak begitu panas. Virus bisa hidup dan menyebar dengan mudah. (eyf)

Baca juga: FOTO-FOTO : Spanduk Protes Tagar Percuma Zonasi Terpampang di SMAN 1 Batang

Baca juga: Tahan Tak Naikkan Harga Pertalite, Jokowi Berharap APBN Kuat Beri Subsidi

Baca juga: Tulisan Identitas di KTP Memudar, Begini Cara Ganti KTP Baru Online 

Baca juga: Indikasi Pembajakan PPDB Online, Orangtua Calon Siswa SMAN 1 Batang Resmi Lapor ke Polres

Sumber: Tribun Jateng
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved