Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berikut 3 Hadis Rasulullah yang Menjelaskan Larangan Berpuasa di Hari Tasyrik

Berikut 3 hadis Rasulullah yang menjelaskan larangan berpuasa di hari Tasyrik. Hari Tasyrik adalah hari di mana umat islam dilarang berpuasa.

Penulis: Ardianti WS | Editor: galih permadi
Tribunjogja.com
Berikut 3 Hadis Rasulullah yang Menjelaskan Larangan Berpuasa di Hari Tasyrik 

TRIBUNJATENG.COM- Berikut 3 hadis Rasulullah yang menjelaskan larangan berpuasa di hari Tasyrik.

Hari Tasyrik adalah hari di mana umat islam dilarang berpuasa.

Hari Tasyrik jatuh setelah perayaan Idul Adha pada 10 Juli 2022.

Sehingga pada hari Senin- Rabu, 11-13 Juli 2022 dilarang berpuasa.

Dilarangnya berpuasa pada hari Tasyrik pun dijelaskan dalam beberapa hadis, berikut kutipannya:

1) Sabda Rasulullah SAW dalam HR. Abu Daud terkait hari Tasyrik :

 عُقْبَةَ بْنَ عَامِرٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: يَوْمُ عَرَفَةَ وَيَوْمُ النَّحْرِ وَأَيَّامُ التَّشْرِيقِ عِيدُنَا أَهْلَ الإِسْلاَمِ وَهِىَ أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ (رواه أبو داود)

Artinya: “Diriwayatkan dari Uqbah bin Amir, bahwa Rasulullah SAW bersabda: hari Arafah (9 Dzul Hijjah), hari Idul Adha (10 DzulHijjah) dan hari-hari Tasyrik merupakan hari raya kita umat Islam. Hari-hari tersebut merupakan hari makan dan minum.” (HR. Abu Daud).

2) Ibnu Rajab dalam bukunya Lathaif al-Ma’arif menjelaskan alasan keharaman berpuasa pada hari Tasyrik:

 نهي عن صيام أيام التشريق لانها أعياد للمسلمين مع يوم النحر، فلا تصام بمنى ولا غيرها عند جمهور العلماء خلافا لعطاء في
قوله: إن النهي يختص بأهل منى.

Di mana kutipan berikut menjelaskan, larangan berpuasa pada hari Tasyrik karena  hari raya umat Islam, disamping hari raya kurban. 

Oleh sebab itu, menurut mayoritas ulama, tidak diperbolehkan berpuasa di Mina maupun di tempat lain.

3) Hadis riwayat Ka’b bin Malik pun menjelaskan terkait hari Tasyrik

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – بَعَثَهُ وَأَوْسَ بْنَ الْحَدَثَانِ أَيَّامَ التَّشْرِيقِ فَنَادَى: أَنَّهُ لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ إِلاَّ مُؤْمِنٌ . وَأَيَّامُ مِنًى أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ.

Artinya: "Bahwasannya Rasulullah SAW mengutus Ka'ab da  Aus bin Al Hasadasan pada hari-hari Tasyrik. Lalu beliau memanggul (seraya mengatakan) bahwa tidak ada yang dapat masuk surga kecuali orang mukmin, dan hari-hari Mina (hari Tasyrik) adalah hari-hari makan dan minum". (HR.Muslim)

Hadis-hadis tersebut sangat jelas menggambarkan bahwa pada hari Iduladha dan tiga hari setelahnya yang disebut hari Tasyrik adalah hari dilarang berpuasa.

Ustaz Muhajir menjelaskan lagi, pada masa itu (hari Tasyrik) masih disunahkannya untuk menyembelih hewan kurban.

Oleh karena itu, umat Islam seluruhnya, baik kaya atau miskin akan menyantap daging hewan kurban tersebut.

Awal mula Hari Tasyrik

Dahulu, ketika ketika orang-orang yang bertamu ke Baitullah karena perjalanan panjang yang dilalui.

Mereka kelelahan kemudian beristirahat setelah ihram, melaksanakan manasik haji dan umrah.

Allah mensyariatkan kepada mereka untuk beritirahat dan tinggal di Mina pada hari kurban dan tiga hari setelahnya.

Allah juga perintahkan mereka untuk makan daging sembelihan.

Di saat itulah, mereka mendapatkan jamuan dari Allah, karena kasih sayang Allah kepada mereka.

Allah mensyariatkan kaum muslimin untuk menjadikan hari ini sebagai hari makan-makan dan minum.

Agar bisa membantu mereka untuk semakin giat dalam berdzikir mengingat Allah dan melakukan ketaatan kepada-Nya.

Dan itu merupakan bentuk syukur nikmat yang paling sempurna.

Hal itu menjadikan kaum muslim diberbagai belahan dunia turut menyemarakkan ibadah yang dilakukan jemaah haji.

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved