Memori Indah Bersama Istri Terlintas Setelah Suami Habisi Belahan Hati, Sangkut Pilih Serahkan Diri

TRIBUNJATENG.COM, JAMBI - Memori Indah selama menjalani biduk rumah tangga terlintas ketika Sangkut (40) mencoba melarikan diri setelah menghabisi nyawa istrinya.

Hal itu membuatnya mengurungkan niatnya untuk kabur dan memilih menyerahkan diri ke polisi setelah memberikan empat tikaman di tubuh teman hidupnya itu.

Ia mengakui kekhilafannya dan siap mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Baca juga: Andalan Jose Mourinho di AS Roma Zaniolo Cetak Gol di Laga vs Sunderland, Juventus Makin Kepincut

Baca juga: Vietnam dan Thailand Kena Mental Dituding Main Mata Oleh Indonesia, di Semifinal Sama-sama Dibantai

Baca juga: Akal Licik Pasangan Sejoli Begal Ojol di Semarang, Gadis 15 Tahun Giring Korban ke Rumah Kosong

Hal itu terlihat dari rekonstruksi adegan kasus suami bunuh istri di Polres Tebo Polda Jambi Rabu (13/7/2022).

Dalam kegiatan itu  tersangka atas nama Sangkut (40) pelaku tindak pidana pembunuhan istrinya Etikus Endang (40) di Desa Teluk Kayu Putih Kecamatan VII Koto Kabupaten Tebo beberapa waktu yang lalu dihadirkan.

Sangkut dihadirkan untuk dilakuan rekonstruksi menguji kebenaran yang sudah ia perbuat terhadap istrinya.

Dalam rekonstuksi itu turut hadir dari Kejaksaan Negeri Tebo, namun untuk pihak keluarga korban tidak dihadirkan.

Ada 21 adengan yang diperagakan oleh Sangkut, awal mula hingga prores eksekusi pembuhunhan itu.

Sangkut melakukan eksekusi pembunuhan pada adegan ke 18 yang mana sebelum melakukan pembuhan ada pertengkaran hebat.

Pada agengan ke 18 Sangkut mencoba menusuk korban dibagian perut pakai sebilah pisau namun berhasil ditepis oleh korban.

Kemudian dilakukan lagi hal yang sama, menusuk kembali namun berhasil ditepis oleh korban.

Untuk yang ketiga kalinya Sangkut menusuk pakai sembilah pisau sempat ditepis namun tidak terelakan lagi dan akhirnya pisau itu tertancap diperut korban sebelah kiri.

Kemudian tersangka kembali menusuk korban di bagian dada sebanyak satu kali.

Namun korban pada saat itu pada posisi berdiri.