Pengelolaan Sampah di Banyumas Jadi Percontohan Kota Lain

TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO - Konsistensi dan Keberhasilan Pemkab Banyumas dalam menangani sampah mendapat perhatian berbagai kepala daerah. 

Setelah sebelumnya beberapa Bupati, Wali Kota, Pemerintah Kabupaten, Pemerintah Kota, bahkan Pemerintah Provinsi pernah melakukan kunjungan ke Banyumas.

Pada pekan ini Bupati Banyumas

Achmad Husein, kembali menerima kunjungan Bupati Tulungagung, Provinsi Jawa Timur dan Walikota Bontang, Provinsi Kalimantan Timur.

Bupati Banyumas Achmad Husein menerima kunjungan rombongan Pemerintah Kabupaten Tulungagung yang dipimpin langsung oleh Bupatinya Maryoto Birowo.

Mereka membawa rombongan besar yang terdiri dari asisten dan kepala OPD, ingin melihat langsung cara pengelolaan sampah di Banyumas.

Selang beberapa hari tepatnya Rabu (13/7/2022) kemarin, Walikota Bontang Provinsi Kalimantan, Basri Rase berkunjung ke Pemkab Banyumas.

Bupati Banyumas Achmad Husein, menerima kunjungan kedua kepala daerah tersebut di Sasana Joko Kahiman komplek Pendopo Si Panji Purwokerto. 

Bupati Husein memaparkan bagaimana Banyumas berhasil menyelesaikan permasalahan sampah dan hampir tanpa TPA.

Bupati Husein mengungkapkan awal mula Banyumas memiliki Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST). Bermula dari penolakan masyarakat dengan adanya TPA, dirinya memulai dari pembangunan (TPST). 

Kemudian pembelian mesin pirolisis pemusnah sampah, kerja sama dengan pengelola Refuse Derived-Fuel (RDF) hingga Tempat Pembuangan Akhir Berbasis Lingkungan dan Edukasi (TPA BLE) yang ada di Desa Wlahar Wetan, Kecamatan Kalibagor.

Wali Kota Bontang, Basri Rase mengaku berkunjung ke Banyumas untuk mencari alternatif penanganan sampah yang akan dilakukan didaerahnya. 

Ia mengungkapkan mendapat informasi dari berbagai media bahwa Banyumas telah berhasil menangani permasalahan sampah. 

Setelah melakukan kunjungan ini, ia mengaku akan menerapkan pengelolaan sampah seperti di Kabupaten Banyumas. 

Menurutnya saat ini Pemerintah Kota Bontang sudah melakukan pemilahan sampah namun belum sempurna dan masih mengandalkan TPA untuk pembuangan akhir sampah. (*)