Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Senjata yang Dipakai Bharada E saat Baku Tembak Disorot, Bolehkan Level Tamtama Bawa Pistol?

Jenis senjata yang digunakan Brigadir J dan Bharada E saat baku tembak di rumah Irjen Ferdy Sambo dipertanyakan

Editor: muslimah
TRIBUN JATENG/BRAM KUSUMA
info grafis kronologi penembakan Brigadir J oleh polisi Barada E 

Tetapi senjata yang direkomendasikan ini juga harus mengacu pada peraturan sebelumnya yang membatasi penggunaan senjata api tersebut.

“Kalau Tamtama ya maksimal revolver lah. Mengapa harus memakai Glock, hanya sekadar untuk mengawal Ibu Bhayangkari ke pasar, ngapain, jadi aneh semuanya,” katanya.

Mantan Kepala Badan Intelejen Strategis TNI Laksamana Muda (Purn) Soleman B Ponto menambahkan, senjata api jenis Glock di kalangan TNI hanya digunakan secara terbatas.

“Memang kalau istilah saya Glock itu senjatanya raja-raja itu. Jadi kalau di Bais itu hanya saya yang megang,” ujarnya.

Sedangkan senjata api yang digunakan ajudan, sambung Soleman, terikat pada aturan dasar.

Dirinya sebagai Kepala Bais pun tidak punya kewenangan untuk melanggar aturan dasar tersebut.

“Bahwa kalau dia senjatanya hanya FN, ya sudah FN, tidak bisa saya tingkatkan. Kalau saya tingkatkan, saya melanggar aturan atasnya kan,” ucap Soleman.

“Nah kalau ini sudah pasti aturan Kapolri. Kalau aturan Kapolri dilanggar, itu kenapa. Jadi aturan standar senjata pun itu ada aturannya,” lanjut dia.

Komnas HAM Temukan Fakta Beda

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mendatangi kediaman keluarga Brigadir J di Kabupaten Muaro Jambi.

Tak sebentar, dalam pertemuan selama lima jam itu, Komnas HAM rupanya menemukan sebuah fakta baru dan berbeda dari informasi yang diterima publik.

Hal itu seperti yang disampaikan langsung oleh Komisioner HAM Choirul Anam, seperti dilansir dari Kompas.com.

"Yang sudah beredar di publik (dengan yang kami dapatkan) sangat berbeda. Sangat membantu untuk menuju bagaimana terangnya peristiwa," ucapnya.

Sementara itu, Samuel Hutabarat yang tak lain ayah kandung Brigadi J berharap banyak kepada Komnas HAM untuk bisa mengungkap kasus itu sejelas-jelasnya.

Pihak keluarga menemukan sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir J di rumah singgah Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri Irjen Ferdy Sambo.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved