UKSW Salatiga
Tahun ini, IICF UKSW Gelar Secara Offline, Tampilkan Budaya Berbagai Daerah di Indonesia
Senat Mahasiswa Universitas (SMU) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) menggelar Indonesian International Culture Festival (IICF) 2022.
Penulis: Hanes Walda Mufti U | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, SALATIGA – Senat Mahasiswa Universitas (SMU) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) menggelar Indonesian International Culture Festival (IICF) 2022.
Ketua panitia IICF UKSW, Viola Naduma Eirene mengatakan bahwa tema IICF tahun ini adalah akulah elemen budaya.
Dengan tujuan untuk memperkenalkan budaya-budaya di Indonesia kepada mahasiswa khususnya mahasiswa UKSW.
“Karena untuk membuktikan bahwa saat kita mengetahui garis keturunan kita, kita menjadi bertanggungjawab terhadap nama yang kita pikul,” kata Viola kepada Tribunjateng.com, Rabu (20/7/2022).
“Dan juga menunjukkan kepada sesama kita bahwa nama yang kita pikul menjadi radar positif bagi orang di sekitar kita,” tambahnya.
Dalam IICF ini, menampilkan beberapa adat budaya di berbagai daerah di Indonesia.
“IICF ini merupakan kegiatan tahunan di UKSW yang menghadirkan budaya-budaya dari Sabang sampai Merauke,” paparnya.
“Jadi kami menampilkan beberapa adat budaya seperti tarian, rumah adat serta berbagai pakaian etnis dari berbagai suku di Indonesia yang kita hadirkan di Salatiga,” imbuhnya.
Di UKSW ada sekitar 23 etnis yang mengikuti IICF ini serta ada satu partisipan Internasional dari Negara Timor Leste.
Menurutnya perbedaan dengan tahun lalu hanya di tempatnya saja yakni di lapangan sepak bola UKSW.
“IICF tahun ini lebih meriah dari tahun-tahun sebelumnya karena para pengunjung dapat merasakan euforia keberagaman budaya,” ucapnya.
Setelah dua tahun diadakan secara online, tahun ini pihaknya menggelar secara offline atau luring.
“Dan juga untuk tahun ini kita lakukan secara langsung atau luring karena dua tahun kemarin kita gelar secara online karena adanya pandemi Covid-19,” paparnya.
Dalam kemeriahan IICF ini, ada berbagai stand yang dihias oleh etnis-etnis yang ada di UKSW dengan menyerupai adat istiadat di setiap daerah.
“Jadi etnis yang ada di UKSW kami berikan tempat sebuah stand dan mereka hias menyerupai rumah adat mereka,” katanya.