Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kudus

Tempat Kerjanya Tutup karena Covid-19, Atik Ingin Buka Usaha Katering

Berbekal keterampilan tata boga dari BLK Kudus, Atik ingin membuka usaha katering.

Penulis: Rifqi Gozali | Editor: sujarwo
Tribun Jateng/Rifqi Gozali
Pelatihan keterampilan membuat roti dan kue di BLK Kudus. 

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS – Berbekal keterampilan tata boga yang nanti didapat selama pelatihan yang diselenggarakan Balai Latihan Kerja (BLK) Kudus, Atik ingin membuka usaha katering.

Pilihan usaha itu lantaran di lingkungan keluarganya beberapa ada yang telah menjalankan usaha tersebut.

“Keluarga saya banyak yang punya catering sendiri. Kakak-kakak saya kateringan semuanya,” kata wanita pemilik nama lengkap Atik Namrikus.

Perempuan 43 tahun asal Desa Dersalam, Kecamatan Bae, Kudus ini sebelumnya merupakan pegawai pada salah satu koperasi di Kudus. Tempat kerjanya terpaksa harus tutup karena tidak kuat menanggung beratnya beban selama pandemi Covid-19.

“Saya resign dari kerja di koperasi karena Covid-19 sampai tutup,” kata Atik.

Setelah keluar dari kerja, Atik pun tidak ada kegiatan berarti di rumah. Kini dia mengikuti pelatihan keterampilan tata boga yang diselenggarakan BLK Kudus.

Pelatihan tersebut dibiayai menggunakan Dana Bagi Hasil Cukai dan Hasil Tembakau (DBHCHT). Pelatihan selama 15 hari ini akan dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh Atik.

Sedianya Atik belum memiliki kecakapan maksimal di bidang tata boga. Hanya saja, dia sering mendapat komentar dari orang lain  kalau masakannya dibilang enak. Berangkat dari situ dia ingin mengembangkan keterampilan masak-memasak. Pelatihan yang diikutinya menjadi ajang mengasah potensi keahliannya dalam tata boga.

“Mungkin saya belum terbiasa atau belum terolah masakannya, makanya kalau langsung buka katering saya ini belum pede,” kata dia.

Sementara peserta pelatihan lainnya, Rizal Aleka, ingin usaha warung yang sudah berjalan sejak 2020 semakin berkembang. Pemuda 21 tahun yang kini menempuh pendidikan pascasarjana jurusan manajemen di Universitas Muria Kudus ini sebelumnya pernah ikut pelatihan barista yang diselenggarakan oleh BLK Kudus.

Dari situ dia merasakan bahwa pelatihan yang diselenggarakan mampu meningkatkan kecakapannya.

“Ini ikut pelatihan tata boga, di rumah ada usaha catering dan warung makan. Ini ikut pelatihan biar lebih mahir,” kata dia.

Pemuda asal Desa Ternadi, Kecamatan Dawe, Kudus ini mengatakan, warungnya di rumah di antara menu yang ditawarkan yaitu rica-rica entok.

Dengan pelatihan yang diikutinya, kontan pengetahuan berikut keterampilannya akan meningkat di bidang tata boga. Inilah yang kemudian akan dimanfaatkannya dalam mengembangkan usaha yang telah dirintisnya.

Tidak hanya itu, bahkan dia juga berencana akan membuka lini usaha baru.

“Rencananya mau buka usaha kafe di Ternadi juga,” kata dia.

Dia memilih tempat asalnya untuk usaha karena lokasinya dinilai strategis. Desa yang terletak di lereng Gunung Muria itu, katanya, menjadi salah satu rujukan kunjungan.

Dari situ kemudian muncullah warung-warung yang menjajakan bermacam menu masakan. (*)
 

 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Komentar

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved