Apa Itu Empty Sella Syndrome? Penyakit yang Diderita Ruben Onsu, Ini Gejala dan Efeknya Bagi Tubuh
Apa Itu Empty Sella Syndrome? Penyakit yang Diderita Ruben Onsu, Ini Gejala dan Efeknya Bagi Tubuh
Penulis: non | Editor: galih permadi
Namun, tidak diketahui apakah sakit kepala berkembang karena sindrom sella kosong atau hanya temuan kebetulan.
Selain itu, beberapa gejala Empty Sella Syndrome yang mungkin terjadi antara lain: Keluarnya cairan dari puting secara tidak teratur (galaktorea).
Disfungsi ereksi, haid tidak teratur (haid) atau tidak haid (amenore).
Penurunan atau tidak ada keinginan untuk berhubungan seks (libido rendah) dan kelelahan.
Dalam kasus yang jarang terjadi, beberapa orang dengan sindrom sella kosong memiliki gejala peningkatan tekanan di dalam tengkorak mereka (tekanan intrakranial jinak).
Atau kebocoran cairan serebrospinal dari hidung (cerebrospinal rhinorrhea).
Bisa juga terjadi embengkakan diskus optikus akibat peningkatan tekanan kranial (papiledema).
Atau perubahan penglihatan, seperti hilangnya kejernihan penglihatan.
Kebanyakan individu dengan sindrom sella kosong tidak memiliki gejala terkait, namun perlu waspada akan kekurangan hormon tertentu bagi pengidap Empty Sella Syndrome.
Sebab, kelenjar pituitari adalah kelenjar endokrin penting yang bertugas membuat banyak hormon berbeda.
Ini juga memberitahu kelenjar sistem endokrin lain untuk melepaskan hormon, termasuk:
Kelenjar adrenal. Ovarium atau testis. Kelenjar tiroid.
Hormon adalah bahan kimia yang mengoordinasikan berbagai fungsi dalam tubuh dengan membawa pesan melalui darah ke organ, otot, dan jaringan lainnya.
Sinyal-sinyal ini memberi tahu tubuh apa yang harus dilakukan dan kapan melakukannya.
Sementara kelenjar pituitari terhubung ke hipotalamus melalui batang pembuluh darah dan saraf atau tangkai hipofisis.
Melalui tangkai, hipotalamus berkomunikasi dengan kelenjar pituitari dan memberitahunya untuk melepaskan hormon tertentu.
Hipotalamus adalah bagian dari otak yang mengontrol fungsi-fungsi seperti tekanan darah, detak jantung, suhu tubuh, dan pencernaan. (*)