Pesawat Jatuh di Blora

Cerita Mistis Mbah Suro Nginggil Blora Dekat Lokasi Jatuhnya Pesawat TNI AU T50i Golden Eagle

Ternyata ada cerita rakyat tentang keramatnya tempat yang biasa disebut dengan pertapaan Suro Nginggil yang terletak di Desa Nginggil, Blora

Penulis: ahmad mustakim | Editor: galih permadi

Punden ini juga digunakan saat perayaan sedekah bumi.

"Ini tergantung desa, sebab istilahnya, kudusudomo ini orang islam," kata dia.

"Nanti hajatan nggih enten (ya ada, red) di sini di desa nggih ada," imbuhnya.

Ia menuturkan, untuk perayaan budaya ataupun kesenian jarang dilaksanakan.

"Biasanya kalih tahlilan hajatannya," tuturnya.

Diterangkannya, Mbah Suro Nginggil bukan kiai, melainkan aslinya seorang lurah.

"Kesetiannya istimewa. Kadigdayan e (kebesarannya, red), disungkani tiang kathah (dihormati banyak orang), wibawa," terangnya.

Ia mengatakan itu sekitar tahun 1965-1966. Maka ia menegaskan wajib hukumnya dibangunkan rumah pada punden tersebut.

"Karena mbah kudusudomo dan mbah juwariyah mau sholat nggak ada tempat," sambung cerita sesepuh desa Nginggil ini.

Dalam perhelatan hajat di punden ini masih menggunakan sesaji, karena untuk syarat adat jawa.

"Iya masih ada dupa. Tapi yang hajatan ngambilnya hanya kepala, swiwi (sayap) dan cakar.

Kemudian yang memimpin doa dalam hajatan tersebut menggunakan lafadz jawa dan arab termasuk juga ada tahlilan.

Adapun Desa Nginggil merupakan sebuah desa di perbatasan Jawa Tengah–Jawa Timur.

Secara historis, desa ini tercatat pernah melahirkan seorang tokoh fenomenal bernama Eyang Suro Nginggil.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved