Penembakan Istri Anggota TNI
Alasan Sugiono alias Babi Menolak Perintah Kopda Muslimin Menembak Kepala Korban karena Tak Tega
Keempat pelaku penembakan tidak tega saat akan menembak Rina Wulandari istri TNI di Jalan Cemara III RT 3 RW 8 Kelurahan Padangsari Kecamatan Banyuma
Penulis: rahdyan trijoko pamungkas | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG -- Keempat pelaku penembakan tidak tega saat akan menembak Rina Wulandari istri TNI di Jalan Cemara III RT 3 RW 8 Kelurahan Padangsari Kecamatan Banyumanik Kota Semarang
Keempat orang yang terlibat penembakan yakni Sugiono alias Babi, Ponco Aji Nugroho, Supriono, dan Agus Santoso. Mereka mendapatkan senjata api dari tersangka Dwi Sulistiono.
Keempat pelaku melancarkan aksi penembakan berdasarkan perintah dari suami korban Kopda Muslimin.
Sugiono sang eksekutor mengaku diminta suami korban Kopda Muslimin untuk menembak di depan Rumah. Dirinya diminta menunggu aba-aba Kopda Muslimin untuk menembak korban.
"Perintahnya melalui telepon. Saya juga dibantu oleh Agus," ujarnya saat dihadirkan mensingkronkan keterangan di Polrestabes Semarang, Rabu (27/7/2022).
Menurutnya, Kopda Muslimin memerintahkannya untuk mengejar dan membuntuti korban saat menjemput sekolah anaknya.
Kopda Muslimin meminta menembak istrinya sebelum ada anaknya.
"Namun kendalanya saat menguntit tidak terkejar. Akhirnya Agus meminta untuk berkumpul semua di dekat gang," tutur dia.
Dikatakannya Kopda Muslimin memerintahkan agar tembakan tidak mengenai anaknya.
Dia diperintah menembak kepala korban. Namun hal tersebut ditolaknya dan memilih menembak bagian perut.
"Saya tidak menembak kepala karena tidak tega. Sebelumnya kenal dengan ibu itu," ujarnya.
Menurutnya saat menembak pertama dirinya diminta putar balik suami korban. Kopda Muslimin saat itu menelpon dan marah-marah.
"Diulangi ga kena kamu itu," tutur dia menirukan Kopda Muslimin.
Berikut lima tampang pelaku penembakan istri anggota TNI di Banyumanik, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Lima tampang pelaku penembakan istri anggota TNI di Semarang tersebar di media sosial.