Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Cilacap

Bupati Cilacap Buka Sosialisasi Deradikalisasi pada Ratusan Santri Binaan LDII di PPM Tri Sukses

Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji membuka sosialisasi deradikalisasi yang diikuti kurang lebih 500 santri pondok pesantren binaan DPW LDII Jateng

Istimewa
Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji membuka sosialisasi deradikalisasi yang diikuti kurang lebih 500 santri pondok pesantren binaan DPW Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Provinsi Jawa Tengah mengikuti Sosialisasi Deradikalisasi di PPM (Pondok Pesantren Pelajar dan Mahasiswa) Tri Sukses di Tritih Kulon Cilacap Utara Jawa Tengah, Kamis (28/7/2022). 

TRIBUNJATENG.COM, CILACAP -- Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji membuka sosialisasi deradikalisasi yang diikuti kurang lebih 500 santri pondok pesantren binaan DPW Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Provinsi Jawa Tengah mengikuti Sosialisasi Deradikalisasi di PPM (Pondok Pesantren Pelajar dan Mahasiswa) Tri Sukses di Tritih Kulon Cilacap Utara Jawa Tengah, Kamis (28/7/2022).

Bupati Tatto mengingatkan khususnya pada para generasi muda dan santri bahwa para pahlawan dan pejuang negeri ini membutuhkan waktu 350 tahun dengan darah dan nyawa untuk meraih kemerdekaan dibandingka hanya 10 sampai 15 menit menghayati lagi kebangsaan kita.

"Maka saya sangat suka dengan tema yang dibawakan hari ini yaitu sosialisasi deradikalisasi dengan penguatan nasionalisme dan semangat bela negara bagi generasi muda santri di era milenial menuju Indonesia emas 2045," ujar Bupati.

Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji yang membuka kegiatan ini memberikan apresiasi dan menyambut baik kegiatan positif ini.

"Apalagi tadi saat dinyanyikan lagi Indonesia Raya, saya melihat para santri berdiri dan ikut menyanyikan dengan hikmat dan penghayatan," ujar Bupati Tatto.

Sebanyak 500 santri pondok pesantren binaan DPW Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Provinsi Jawa Tengah mengikuti Sosialisasi Deradikalisasi di PPM (Pondok Pesantren Pelajar dan Mahasiswa) Tri Sukses di Tritih Kulon Cilacap Utara Jawa Tengah, Kamis (28/7/2022).
Sebanyak 500 santri pondok pesantren binaan DPW Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Provinsi Jawa Tengah mengikuti Sosialisasi Deradikalisasi di PPM (Pondok Pesantren Pelajar dan Mahasiswa) Tri Sukses di Tritih Kulon Cilacap Utara Jawa Tengah, Kamis (28/7/2022). (Istimewa)

Tatto teringat masa kecilnya saat diajak orangtuanya ke Jepang, saat lagu kebangsaan negara tersebut dinyanyikan semua warga serentak menghentikan aktivitasnya untuk ikut menyanyikan lagi kebangsaan yang hanya beberapa menit tersebut.

Tatto mengaku salut dan kagum atas hadirin, tentunya ini sudah tercermin rasa Nasionalisme sudah tertanam secara baik di pondok pesantren binaan LDII ini. Tentu semangat ini harus terus dilestarikan, apalagi ini akan memasuki hari ulang tahun kemerdekaan kita.

"Siapa lagi yang yang bisa meneruskan perjuangan dan mengisi kemerdekaan ini kalau bukan kita semua," pesan Tatto.

Tatto juga mengingatkan khususnya pada para generasi muda dan santri bahwa para pahlawan dan pejuang negeri ini membutuhkan waktu 350 tahun dengan darah dan nyawa untuk meraih kemerdekaan dibandingka hanya 10 sampai 15 menit menghayati lagi kebangsaan kita.

Maka saya sangat suka dengan tema yang dibawakan hari ini yaitu sosialisasi deradikalisasi dengan penguatan nasionalisme dan semangat bela negara bagi generasi muda santri di era milenial menuju Indonesia emas 2045.

Maka  Tatto Suwarto Pamuji mengajak santriwan santriwati di Pondok Pesantren Tri Sukses, Kelurahan Tritih Kulon Cilacap Utara untuk meningkatkan semangat nasionalisme dan cinta Tanah Air. Semangat ini harus ditanamkan sejak dini, karena generasi muda merupakan penerus bangsa di masa depan.

“Kenapa harus dipersiapkan santri-santri yang muda-muda seperti ini, karena merekalah yang akan menggantikan kita meneruskan pembangunan di negara ini. Anak-anak muda yang kata-katanya, actionnya, akan menentukan masa depan bangsa ini,” kata Tatto.

Tatto berpesan agar santri Pondok Pesantren Tri Sukses Tritih Kulon memanfaatkan kemajuan teknologi informasi sebagai media dakwah. Namun perlu ditanamkan dalam diri, bahwa santri harus mendukung penuh Pancasila, nasionalisme, tidak menyebar kebencian kepada negara, serta menolak berbagai bentuk radikalisme atas nama agama maupun ideologi anti Pancasila.

Sebelumnya Ketua DPW LDII Jawa Tengah, Prof Dr H Singgih Tri Sulistiyo menjelaskan kegiatan ini sudah berlangsung kurang lebih 5 tahun dengan bekerjasama dengan Polda Jateng.

"Kebetulan kegiaan saat ini dilaksanakan di PPM Tri Sukses Cilacap, nantinya akan diteruskan di daerah-daerah yang ada santri-santrinya yang dibina LDII di Jawa Tengah ini," jelas Singgih.

Alasan kenapa mengambil tema ini setelah melihat perubahan yang begitu cepat di era global ini membuat dunia tanpa batas dengan adanya internet. "Kita aku ada dampak positif dan negatifnya, seperti pergaulan bebas, rasa nasionalisme semakin pudar dan munculnya ideologi yang berbau radikalisme yang mengarah ke terorisme.

"Maka kami ingin merawat negara ini dengan semangat nasionalisme dengan bela negara untuk mempertahankan negara ini yang selalu diincar bangsa Asing," tambah Singgih.

Belum lagi adanya upaya provokasi kelompok tertentu untuk mengadu domba agar ormas keagamaan saling bertikai dengan alasan apa pun. Maka diperlukan kerukunan dan kekompakan anak bangsa sebagai generasi penerus bangsa untuk selalu mewujudkan perdamaian dan kerukunan dengan dibalut semangat NKRI di Negeri ini khususnya Cilacap ini.

Maka untuk membendung hal itu, LDII memiliki visi seperti yang diterapkan di PPM Tri Sukses Cilacap ini yaitu santri harus memiliki sifat Alim dan Faqih (Berilmu tapi paham ilmunya), lalu mandiri yaitu mampu mengurus dirinya sendiri sebelum mengurus orang lain dan ketiganya adalah santri berkhlakul Karimah.

Senada dengan Prof Singgih, Ketua Dai Kamtibmas Jateng H Sunardi Joko Santoso menambahkan bahwa untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045 seperti yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW yang diutus untuk menyempurnakan akhlak manusia. Maka kunci untuk mewujudkan semua ini generasi muda harus memiliki akhlak yang mulia.

Dengan memiliki akhlak yang mulia akan selalu ingat bahwa sesama saudara Islam itu adalah saudara, "Bila ada perselisihan bisa diselesaikan secara baik dan mufakat, bila tidak bisa maka selesaikan secara hukum negara yang ada di negara kita ini.

Jadilah Agen Pembangunan

Sementara itu Kompol Hasin Setiawan sebagai narasumber dari Dirbinmas Polda Jateng dan FKPM Jateng dalam materinya menekankan pada para santri untuk mengingat perjuangan para founding father bangsa.

"Maka sebagai generasi bangsa harus menereuskan perjuangan dan semangat persatuan yang dicita-citanya yaitu NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 45 dengan semangat Bhinneka Tunggal Ika.

"Maka sebagai generasi muda harus ingat dengan NKRI negara akan rukun dan aman dan tentram, bila menginginkan Khilafah kita bisa melihat di timur tengah yang selalu bergolak," pesan Hasyin.

Maka sebagai generasi penerus bangsa, lanjut Hasyin para santri di pondok pesantren binaan LDII ini bisa menjadi agen perubahan pembangunan untuk mengisi kemerdekaan ini untuk menyongsong Indonesia Emas 2045.

Tampak hadir pengurus Dai Kamtibmas Polda Jateng, pengurus FKUB Cilacap, tokoh ulama dan masyarakat seperti Ketum MUI Cilacap, Lanal, Koramil, Binmas Polres Cilacap, kemenag, Camat Cilacap Utara, Sunarti, Lurah Tritih Kulon dan tokoh masyarakat lainnya. (*)

Baca juga: Miris, Bangunan Sekolah di Pelosok Cilacap Ini Rusak, Siswa Diboyong ke Posyandu

Baca juga: Isi Percakapan Telepon Kopda Muslimin dengan Kabul, Katakan Semua Sudah Terlambat

Baca juga: Mohon CCTV di Setiap RT Ditambah Pak

Baca juga: Nostalgia Anies Baswedan di Pernikahan Putri Sulungnya, Dua Kemiripan Soal Jodoh dan Adat Yogyakarta

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved