Berita Semarang
Inflasi Jateng Bulan Juli 2022 Tercatat 0,51 Persen
BPS Provinsi Jateng catat inflasi di Jawa Tengah bulan Juli 2022 sebesar 0,51 persen.
Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: sujarwo
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Tengah mencatat inflasi di Jawa Tengah bulan Juli 2022 sebesar 0,51 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 111,89.
Kepala BPS Jateng Adhi Wiriana mengatakan inflasi bulan Juli tersebut masih tergolong tinggi, dipicu karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran.
"Inflasi kita (Jateng bulan Juli 2022) terbangun dari empat kelompok pengeluaran yang berpotensi menjadikan inflasi relatif tinggi. Pertama makanan minuman tembakau, inflasinya sekitar 0,30 persen, kemudian kenaikan harga terkait dengan PLN dan juga harga LPG 12 kilogram mengakibatkan inflasi naik dengan andil 0,05 persen untuk perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga."
"Ketiga, kenaikan harga tarif angkutan udara andil inflasi untuk transportasi sebesar 0,08 persen, dan terakhir berperan cukup dominan adalah penyediaan makanan dan minuman atau restoran andilnya sebesar 0,04 persen," kata Adhi saat rilis secara virtual, Senin (1/8/2022).
Adhi lebih lanjut menyebutkan, tingkat inflasi Jateng tahun kalender Juli 2022 tercatat sebesar 4,28 persen.
Adapun tingkat inflasi tahun ke tahun (Juli 2022 terhadap Juli 2021) sebesar 5,45 persen.
Dari enam kota IHK di Jawa Tengah, semua kota mengalami inflasi.
Inflasi tertinggi terjadi di Kota Tegal dan Kota Semarang masing-masing sebesar 0,59 persen dengan IHK masing-masing sebesar 113,34 dan 111,63; diikuti Kota Purwokerto sebesar 0,39 persen dengan IHK sebesar 112,37.
Kemudian Kota Kudus sebesar 0,38 persen dengan IHK sebesar 111,01; dan inflasi terendah terjadi di Kota Surakarta dan Kota Cilacap sebesar 0,35 persen dengan IHK masing-masing sebesar 112,87 dan 111,91.
"Kita tahu 2022 ada beberapa efek yang berpengaruh terkait dengan inflasi Jawa Tengah, diantaranya disampaikan kepala BPS RI bahwa kondisi perang Rusia-Ukraina memberikan dampak terkait kenaikan harga komoditas global.Di sisi lain juga cuaca menandakan, karena beberapa daerah masih terjadi hujan juga ternyata belum musim panen sehingga mengakibatkan inflasi masih terjadi. Di antaranya komoditas cabai merah maupun beberapa komoditas pertanian lainnya," terangnya.
Adhi di sisi lain menyebutkan, inflasi Jateng bulan Juli 2022 tercatat lebih rendah dari angka nasional yang sebesar 0,64 persen.
Angka tersebut juga tercatat lebih rendah dari inflasi Jateng tiga bulan terakhir yang pada April sebesar 1,07 persen, Mei sebesar 0,58 persen, dan Juni sebesar 0,85 persen.
"TPID (tim pengendalian inflasi daerah) berhasil menekan inflasi, karena inflasi masih di bawah angka nasional. (Juli) Masih terjadi inflasi relatif tinggi karena kenaikan harga BBM seperti pertamina dex, dexlite, dan lainnya," lanjutnya.
Adhi lebih lanjut menyebutkan, komoditas penyumbang utama inflasi di Jawa Tengah Juli 2022 adalah kenaikan harga cabai merah yang memberikan andil 0,21 persen; bawang merah 0,10 persen; angkutan udara 0,06 persen; rokok kretek filter 0,03 persen; dan daging ayam ras 0,03 persen.
Adapun di sisi adanya penyumbang inflasi disebutkan sejumlah komoditas menjadi penyumbang deflasi bulan Juli 2022.