Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Investasi di Luar Pulau Jawa Sudah Lebih Tinggi

investasi di luar Pulau Jawa saat ini sudah lebih tinggi sebesar Rp 468,2 triliun dibandingkan dengan Pulau Jawa yakni Rp 432,8 triliun.

Editor: Vito
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia mengungkapkan masalah klasik pemerataan investasi hanya tinggal cerita.

Ia menyebut, investasi di luar Pulau Jawa saat ini sudah lebih tinggi sebesar Rp 468,2 triliun dibandingkan dengan Pulau Jawa yakni Rp 432,8 triliun.

"Pada semester I/2022 total investasi mencapai 52,3 persen di luar Pulau Jawa, ini tugas berat, karena itu stabilitas ekonomi atau penguasaan aset tidak boleh hanya dikuasai oleh satu kelompok," katanya, dalam webinar Mid Year Economic Outlook 2022, di Jakarta, Rabu (3/8).

Menurut dia, sejak triwulan III/2020 realisasi investasi di luar Pulau Jawa selalu lebih besar daripada realisasi investasi di Pulau Jawa.

Hal ini tidak lepas dari pembangunan infrastruktur di luar Pulau Jawa yang masif pada periode pertama pemerintahan Joko Widodo (Jokowi).

Namun, Bahlil mendapat arahan dari Presiden Jokowi agar setiap investasi yang masuk, baik itu Penanaman Modal Asing (PMA) atau Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) wajib berkolaborasi dengan pelaku UMKM.

"Kita kadang-kadang nggak berpihak sama UMKM, hanya sebatas slogan, maka ada Permen 1/2022, agar (investasi-Red) ikut membantu pengusaha kecil di daerah," ujarnya.

Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI) periode 2015–2019 ini mengajak seluruh investor agar membangun kesadaran kolektif.

Bahlil optimistis target realisasi investasi pada 2022 sebesar Rp 1.200 triliun dapat tercapai, meskipun kondisi ekonomi cukup berat imbas pandemi dan krisis global.

Pihaknya akan terus mengejar eksekusi proyek-proyek yang sudah mendapatkan fasilitas insentif fiskal tax holiday demi mencapai target investasi. "Sampai sekarang insya Allah masih on the track, target Rp 1.200 triliun masih oke," jelasnya.

Bahlil menyatakan, Kementerian Investasi/BKPM terus berupaya mendorong agar investasi yang masuk di Indonesia merupakan investasi yang berkualitas dan berkelanjutan.

Singapura masih tercatat menjadi raja investor di tanah air atau yang paling banyak menanamkan modalnya. Nilai uang yang diinvestasikan Negeri Singa sangat fantastis, mencapai 6,7 miliar dollar AS sepanjang semester I/2022.

Disusul Republik Rakyat Tiongkok (RRT) dengan nilai 3,6 miliar dolar AS, dan Hongkong sebesar 2,9 miliar dolar AS.

Dominasi Singapura di Indonesia sekaligus menepis kabar bahwa Indonesia hanya dikuasai satu negara.

"China itu nomor dua, tetapi pada 2021 China nomor tiga, hanya 3,1 miliar dollar AS, tapi saya harus katakan bahwa investasi Singapura sebagian besar uang orang kita juga," papar Bahlil.

Sementara, negara adidaya Amerika Serikat bertengger di peringkat empat pada 2021 dengan nilai investasi 2,5 miliar dollar AS.

Meski demikian, Bahlil berujar, minat investasi negara maju, termasuk Eropa, di Indonesia menunjukkan peningkatan.

Fakta bahwa Eropa selama ini sangat jarang menempati 10 besar, namun pada 2021 ada dua negara Eropa yang mencatat nilai investasi tinggi.

"Belanda dan Swiss masing-masing berada di urutan enam dan 10 menanamkan investasi di negeri kita," terangnya. (Tribun Network/Reynas Abdila)

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved