Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Polisi Tembak Polisi

2 Syarat Ini Jadi Kode Deolipa Anggap Surat Pencabutan Kuasa Tidak Sah dan Bharada E dalam Paksaan

Deolipa Yumara menganggap pencabutan surat kuasa Bharada Richard Eliezer atau Bharada E tidak dan ada paksaan dari Bharada E. 

Penulis: galih permadi | Editor: galih permadi
Kolase Tribunnews.com/MetroTv
Muhammad Burhanuddin dan kliennya Bharada E. Melalui surat tersebut, Bharada E juga menyebut keluarga Brigadir J, termasuk ayah dan ibu serta adik Brigadir J, Reza Hutabarat. 

"Saya dapat WA dari anak buah saya, pengacara, dari Kantor di Condet, surat pencabutan kuasa. 

Tapi surat pencabutan kuasa ini tulisannya diketik. 

Tentunya posisinya Eliezer ngga mungkin mengetik, wong dia tahanan. 

Diketik baru dia tandatangan, ujarnya. 

Deolipa lantas melanjutkan membaca pencabutan surat kuasa. 

"Yang bertandatangan di bawah ini, saya, Richard Eliezer Pudihang Lumiu terhitung 10 Agustus 2022 mencabut kuasa yang telah diberikan kepada Deolipa Yumara dan Muhammad Burhanudin," ujar Deolipa. 

Sempat diancam dan diminta mundur

Pengacara Bharada Richard Eliezer atau Bharada E, Deolipa Yumara mengaku diminta untuk mundur dari kuasa hukum Bharada E. 

Tak hanya itu, Deolipa kuasa Hukum Bharada E juga mendapat ancaman. 

Diketahui Bharada E kini membeberkan fakta baru soal kasus tewasnya Brigadir J melalui kuasa hukumnya.

Deolipa mengaku mendapat banyak tekanan saat menjalani tugasnya.

Pengacara bergaya unik itu mengaku diminta oleh sejumlah pihak untuk  mencabut perkara.

Tak cuma itu, Deolipa juga bercerita ia diminta untuk mundur menjadi kuasa hukum Bharada E.

Hal itu diungkapkan Deolipa saat menjadi narasumber di Sapa Indonesia Pagi Kompas TV, Selasa (9/8/2022).

"Saya punya harapan-harapan, yang pertama harapan pribadi saya, internal.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved