Breaking News
Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Dongeng Anak

Dongeng Anak Sebelum Tidur yang Tepat untuk Mendidik Anak Penyesalan Si Tangan Emas

Dongeng anak sebelum tidur merupakan salah satu metode yang tepat untuk mendidik anak. Memilih dongeng yang tepat

Penulis: Alifia | Editor: galih permadi
Thinkstock Via Kompas.com
Ilustrasi emas 

Dongeng Anak Sebelum Tidur yang Tepat untuk Mendidik Anak Penyesalan Si Tangan Emas

TRIBUNJATENG.COM – Dongeng anak sebelum tidur merupakan salah satu metode yang tepat untuk mendidik anak.

Memilih dongeng yang tepat mampu mengajarkan dan mendidik anak dengan tepat serta membantu perkembangan otaknya dengan cepat.

Baca juga: Dongeng Anak Sebelum Tidur Cerita Fabel Kadal Hitam dan Kupu_kupu

Baca juga: Kumpulan Dongeng Anak Sebelum Tidur yang Tepat untuk Mendidik Anak Si Kancil dan Sekelompok Buaya

Baca juga: Dongeng Anak Sebelum Tidur Pangeran Keledai Lucu dan Putri Raja Cantik

Baca juga: Dongeng Anak Sebelum Tidur Kisah Kawanan Gajah dan Ratusan Semut Hutan

Berikut dongeng sebelum tidur yang tepat untuk mendidik anak yang berjudul Penyesalan Si Tangan Emas:

Suatu hari, di sebuah desa tinggallah sebuah keluarga yang memiliki dua anak.

Anak sulung bernama Aris dan anak bungsunya bernama Wangi.

Aris dan Wangi adalah kakak beradik, keduanya saling menjaga dan melindungi satu sama lain sebagai saudara.

Pada suatu hari, di siang yang cukup terik datanglah segerombolan Raja dan pengawalnya dengan menaiki kuda.

Sang Raja sangat angkuh dengan menelantarkan rakyatnya yang hidup miskin dan sangat kekurangan.

Keluarga Aris dan Wangi tak terkecuali, meskipun mereka merasa cukup untuk bisa makan sehari-hari hasil kerja pak tani dan bu tani selama ini.

Aris dan Wangi seringkali juga membantu kedua orang tuanya untuk menanam ubi atau sekedar mencari cabai dan ikan kecil di sungai untuk di masak sebagai makanan sehari-hari.

Kembali lagi pada Sang Raja yang angkuh, saat ia memasuki desa para penduduk berharap besar sang Raja membawa makanan untuk dibagikan.

Rupanya tidak, sang Raja hanya ingin memerkan kekayaannya dengan membawa perhiasan dan mahkota emas dengan hiasan berlian diantaranya.

Tentu saja perbuatan sang Raja sangat tidak baik, ia bersikap demikian pada penduduk yang kekurangan.

Aris merasa sang Raja tidak memiliki empati, dan ia berdoa agar ia bisa kaya raya memiliki emas melebihi kekayaan Raja untuk membantu penduduk di desanya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved