Berita Amerika

Detik-detik Salman Rushdie Ditikam dan Kini Terancam Kehilangan Satu Matanya

Ingat Salman Rushdie   yang dulu pernah membuat murka umat Islam dunia karena menulis  buku Ayat-ayat Setan.

Kompas.com/GETTY IMAGES via BBC INDONESIA)
Salman Rushdie 

TRIBUNJATENG.COM, NEW YORK -- Ingat Salman Rushdie   yang dulu pernah membuat murka umat Islam dunia karena menulis  buku Ayat-ayat Setan.

Penulis The Satanic Verse  ini baru-baru ini ditikam oleh orang tidak dikenal dan terancam kehilangan salah satu matanya.

Peristiwa ini tentu sangat menggegerkan dunia, Salman Rushdie ditikam pada Jumat (12/8/2022) saat menghadiri acara sastra di negara bagian New York, Amerika Serikat (AS).

Setelah Salman Rushdie ditikam, dia diterbangkan ke rumah sakit untuk menjalani operasi darurat dan sekarang memakai ventilator atau alat bantu pernapasan.

"Salman kemungkinan akan kehilangan satu matanya; saraf di lengannya terputus, dan hatinya tertusuk dan rusak," kata agennya yaitu Andrew Wylie dikutip dari kantor berita AFP, seraya menambahkan bahwa Rushdie saat ini tidak dapat berbicara.

Tersangka telah ditahan dan diidentifikasi sebagai Hadi Matar (24) dari Fairfield, New Jersey. Kemungkinan motif masih belum diketahui.

Salman Rushdie sempat dipuji dunia karena novel keduanya yang berjudul Midnight's Children pada 1981, serta memenangi Booker Prize bergengsi di Inggris untuk penggambarannya tentang India pasca-kemerdekaan.

Namun, buku The Satanic Verse atau Ayat-ayat Setan pada 1988 memicu keputusan agama oleh pemimpin revolusioner Iran Ayatollah Ruhollah Khomeini yang menyerukan kematiannya.

Novel itu oleh sebagian umat Islam dianggap tidak menghormati Nabi Muhammad.

Salman Rushdie ditikam di leher oleh penyerang di atas panggung negara bagian New York pada Jumat (12/8/2022), menurut Kepolisian Negara Bagian New York.

Polisi mengatakan, Salman Rushdie ditikam di leher serta perut.

Sejumlah orang bergegas ke panggung dan meringkus tersangka ke lantai sebelum polisi yang hadir di acara itu menangkapnya.

Seorang dokter di antara para peserta sempat memberikan perawatan medis sampai responden darurat pertama tiba.

Pewawancara di atas panggung, Ralph Henry Reese (73) tahun, mengalami luka di wajah tetapi sudah dipulangkan dari rumah sakit, kata polisi.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved