Berita Semarang
Ini Serabi Klasik Asik di Ngampin Ambarawa, Warga Kenalkan Kembali Cara Pembuatan Asli Nenek Moyang
Aldi berharap bahwa nantinya serabi yang dianggap sebagai serabi otentik ini bisa menjadi makanan khas Ngampin Ambarawa.
Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, AMBARAWA - Warga Lonjong, Kelurahan Ngampin, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang menggelar acara bertajuk Serabi Klasik Asik di lingkungan kelurahan setempat pada Minggu (14/8/2022).
Dari acara itu, para warga mendirikan sejumlah stan yang menyajikan kue mirip pancake berbahan tepung beras tersebut beserta alat-alat pembuatannya.
Warga lain atau masyarakat setempat pun berdatangan mengunjungi acara tersebut.
Baca juga: Kecelakaan Maut di Ruas Tol Solo Semarang, Sopir dan Kernet Tewas, Berikut Kronologisnya
Baca juga: Cerita Warga Temukan Mayat Pria di Banjir Kanal Barat Semarang, Wajah Sudah Sulit Dikenali
Di acara itu, warga dapat melihat proses pembuatan serabi mulai dari beras yang ditumbuk menjadi tepung sampai menjadi sajian serabi.
Berdasarkan penuturan Ketua RW 03 Kelurahan Ngampin, Aldi Lanur Afandi, acara tersebut bertujuan melestarikan budaya yang sejak dulu pernah diadakan atau menjadi tradisi.
Sebagai informasi, acara ini merupakan kali pertama digelar dan direncanakan akan terus dilaksanakan tiap tahun.
“Tujuannya untuk menguri-uri budaya, mulai saat ini kami akan mengenalkan ke masyarakat luas bagaimana caranya membikin serabi yang dulu pernah dibuat para pendahulu atau nenek moyang."
"Jadi, serabi yang dulu kami kenal adalah serabi tanpa kuah."
"Serabi yang sering kami jumpai di jalan-jalan itu serabi yang ada kuahnya,” kata Aldi kepada Tribunjateng.com, Minggu (14/8/2022).
Seorang pembuat serabi, Pujianti (54) menerangkan cara pembuatan kue tradisional tersebut.
Semula dia menjelaskan, bahan dasarnya tepung beras, gula aren, garam, dan kelapa atau santan.
“Tepung beras diberi air dan santan, lalu diaduk-aduk."
"Dituangkan ke wajan kecil yang sudah panas oleh arang, ditutup, dan ditunggu sampai matang,” ujarnya kepada Tribunjateng.com, Minggu (14/8/2022).

Baca juga: Pak RT Kaget Lihat Mayat Pria Necis Dalam Keadaan Berlutut di Banjir Kanal Barat Semarang
Baca juga: Hendi Inisiasi Urban Downhill dan Pasar Apung Untuk Tingkatkan Ekonomi Semarang
Pujianti mengatakan, tidak perlu memberi bumbu yang bervariasi, lantaran dia mengikuti cara tradisional.
tribunjateng.com
tribun jateng
Serabi Ngampin Ambarawa
kabupaten Semarang
Serabi Khas Kabupaten Semarang
feature
Serabi Tanpa Kuah
Aldi Lanur Afandi
cara membuat Serabi
Bahan Membuat Serabi
serabi
Soal Pernikahan Dini, DP3AP2KB Jateng Sebut Anak Gagal Paham Kehidupan Pasca Nikah |
![]() |
---|
Depresi karena Sakit Menahun dan Ditingal Cerai Istri, Pria Ini Tertabrak Kereta Api di Semarang |
![]() |
---|
ODGJ Asal Mijen Semarang Ini 8 Kali Hamil, 2 Kali Ditingal Suaminya |
![]() |
---|
Sinergi dengan PKK, Ita Optimistis Angka Stunting Kota Semarang Nol Persen |
![]() |
---|
Hasil Tangkapan Ikan Biasanya Melimpah di Bulan Januari, Nelayan Tambaklorok Kini Keluhkan Sepi |
![]() |
---|